Gandeng DPK Kota Pangkalpinang, Lapas Pangkalpinang Luncurkan Inovasi Pisang Manis

oleh -315 Dilihat
Foto : istimewa.

KILASBABEL.COM – Lapas Kelas IIA Pangkalpinang bekerjasa dengan Dinas Perputaskaan dan Kearsipan (DPK) Kota Pangkalpinang resmi meluncurkan Inovasi Pisang Manis atau yang dikenal dengan Program Inklusi Sosial Yang Mengayomi dan Humanis, Senin (18/9).

Inovasi ini guna memenuhi hak tahanan dan narapidana untuk mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa yang tidak dilarang.

“Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki kinerja dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik, berusaha memastikan terpenuhinya hak-hak dasar warga binaan tentunya membutuhkan dukungan instansi terkait, masyarakat juga media untuk meningkatkan pelayanan tersebut,” ujar Kalapas Kelas IIA Pangkalpinang, Badarudin usai kegiatan.

Badarudin mengatakan, hak tahanan dan narapidana untuk mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa yang tidak dilarang telah diatur pada pasal 7 dan pasal 9 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan.

“Untuk melaksanakan amanat undang-undang tersebut, saat ini perpustakaan Lapas Pangkalpinang telah terdaftar pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan sertifikat nomor pokok perpustakaan 1971054GOOOOOO1,” katanya.

Suasana Perpustakaan Lapas Pangkalpinang. (ist)

Saat ini, dikatakan Badarudin, pihaknya menyediakan koleksi buku bantuan dari Perpusnas sebanyak 1000 eksemplar dengan 500 judul. Sementara dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, katanya, dititipkan sejumlah 200 eksemplar buku dengan judul yang berbeda dan buku-buku tersebut selalu diperbaharui setiap tiga bulan sekali.

Selain itu, ditambahkannya, pihaknya juga mendapatkan pemenuhan bahan bacaan secara rutin dan berkesinambungan melalui  operasional layanan mobil perpustakaan keliling yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali.

“Lapas Pangkalpinang juga telah memilki ruang perpustakaan yang dapat dipergunakan oleh WBP untuk membaca sesuai dengan minat dan bakatnya,” imbuhnya.

Mobil Perpustakaan Keliling saat berkunjung ke Lapas Pangkalpinang. (ist)

Dengan telah tersedianya sarana dan prasarana penunjang untuk meningkatkan literasi warga binaan melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, lanjut Badarudin, pimpinan dan jajaran Petugas Pemasyarakatan Lapas Pangkalpinang tercetus ide dan gagasan inovasi Pisang Manis tersebut.

Badarudin menyebut, tujuan utama dari inovasi Pisang Manis ini ialah untuk meningkatkan kualitas program pembinaan baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian bagi WBP, inovasi yang hadir dengan gagasan dan ide baru disertai dengan out put dan out come skill WBP diharapkan mampu membuat pelayanan lebih baik, bernilai, dan berkualitas dari sebelumnya yang dapat menunjang kepercayaan diri WBP saat kembali bersosialisasi dimasyarakat.

“Literasi dimaksud bukan hanya sebatas kemampuan WBP membaca atau menulis tetapi mampu pula menerapkan, mengembangkan dan mempraktekkannya, serta dapat mentransfer wawasan atau ilmu dari hasil membaca buku maupun dari pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh secara langsung dalam bentuk pelatihan, mulai dari pertanian, budidaya perikanan, pertukangan, tata boga, dan lain-lain, dilatih instruktur dari masing-masing instansi sesuai bidang tugasnya,” jelas Badarudin.

Lebih lanjut Badarudin menerangkan, perpustakaan berbasis inklusi sosial di Lapas Pangkalpinang PASTI memberikan kesamaan akses dan kesempatan yang sama pada semua WBP dengan meningkatnya literasi WBP.

Dia berharap dengan hadirnya perpustakaan tersebut, para warga binaan akan mendapatkan kebutuhan akan informasi, pengetahuan dan mengasah skill yang dimiliki sesuai bakat dan minatnya, agar memilki kapabilitas kemampuan kompetensi.

“Perpustakaan Lapas Pangkalpinang adalah perpustakaan yang bersifat khusus karena melibatkan WBP secara aktif, Petugas Pemasyarakatan, instansi terkait dan masyarakat lainnya. Potensi mendasar yang juga harus dipacu adalah minat baca dan niat baca WBP itu sendiri. Memacu sinergi antara minat baca dan niat baca dengan berkunjung ke perpustakaan menjadi tantangan yang tidak mudah sehingga sinergi keduanya menjadi penting pada diri WBP,” tutur Badarudin.

Untuk itu, selaku pimpinan, Badarudin mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang atas dukungan serta kerjasamanya, sehingga inovasi Pisang Manis dapat terwujud.

Terus Dukung

Sementara terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, M.Pd mengungkapkan,  kerja sama berbasis inklusi sosial yang melibatkan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang merupakan bentuk hadirnya lembaga perpustakaan untuk mendukung peningkatan kapasitas SDM.

“Kita akan terus mendukung sehingga kerja sama tersebut bisa bermanfaat bagi warga binaan. Lapas Pangkalpinang memiliki banyak program pelatihan yang tentunya jika dielaborasikan dengan program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tentu akan semakin baik. Kami juga memberikan apresiasi kepada Lapas Pangkalpinang dimana mereka sangat konsisten dalam membantu dan mendukung Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS),” terang Hj. Eti.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Dr. Hj. Eti Fahriaty, M.Pd. (ist)

Inovasi PisangManis yang digarap secara bersama-sama antara Lapas Pangkalpinang dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang ini lanjut Hj. Eti merupakan bentuk upaya bersama guna mewujudkan pengembangan literasi yang bermanfaat bagi semua pihak. Maka dari itu, ia menyatakan agar terobosan ini dapat terus berlangsung dan dikembangkan secara berkelanjutan.

“Harus terus dikembangkan. Inovasi yang dilatarbelakangi dengan peningkatan kemampuan masyarakat khususnya warga binaan pemasyarakatan sangat penting. Apalagi di era seperti sekarang ini, skil dan kemampuan seseorang menjadi salah satu kunci dalam mengarungi masa depan,” pungkas Hj. Eti. (bond)

No More Posts Available.

No more pages to load.