KILASBABEL.COM – Hadir dalam kegiatan Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pj. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu sampaikan beberapa pesan terkait strategi guna menekan angka prevalensi stunting yang ada di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan yang mengusung tema “Konvergensi Pencegahan Dan Penurunan Stunting Menuju 14% Tahun 2024 Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” tersebut diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Ballroom Swissbell Hotel pada Selasa, (17/10).
Suganda menyebutkan, pihaknya berharap kolaborasi antar pihak-pihak terkait dapat berjalan dengan baik agar penurunan angka stunting ini dapat segera diatasi apalagi dengan target yang ada yaitu mencapai angka 14% di Tahun 2024, dari sebelumnya berada pada angka prevalensi 18,5% pada Tahun 2022.
“Kita berharap nantinya setiap pihak yang terkait dapat berkolaborasi dengan baik, upaya-upaya yang sudah dilakukan sebelumnya itu bisa terus disinergikan, sehingga pengentasan masalah stunting ini bisa cepat diatasi, dan harapan kita di angka 14% itu bisa dicapai pada tahun 2024 mendatang,” ucapnya.
Pj. Gubernur Babel tersebut menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menempuh langkah-langkah dalam rangka pencegahan stunting sebelumnya, baik dari upaya sebelum pernikahan sampai dengan kondisi kecukupan gizi anak-anak yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Pemprov Babel sudah menempuh langkah-langkah sebelumnya dalam rangka pencegahan stunting ini, dari mulai usia remaja misalnya, kita sudah lakukan upaya agar usia remaja tidak melakukan pernikahan dini, kemudian terkait kecukupan gizi anak-anak, di desa kita punya posyandu yang memberikan anak-anak masukan makanan yang bergizi dan mencukupi sehingga mereka tidak kekurangan gizi yang dapat mengarah kepada stunting,” jelasnya.
Suganda mengatakan bahwa kegiatan yang sedang berlangsung tersebut merupakan bentuk pencegahan yang pemerintah lakukan terkait Konvergensi data dari setiap wilayah kabupaten dan kota yang nantinya akan dicari upaya dari hasil data yang dikumpulkan.
“Kegiatan hari ini juga merupakan bentuk pencegahan yang kita lakukan terkait konvergensi data dari setiap wilayah kabupaten dan kota, dari data tersebut nantinya kita akan lihat apa saja upaya yang akan kita lakukan,” imbuhnya.
Dirinya juga menambahkan, pola asuh sejak dini terhadap anak-anak harus diperhatikan, termasuk dalam hal mengkomunikasikan kepada anak-anak agar gemar makan ikan dan sumber protein lainnya agar kebutuhan protein tercukupi.
“Saya melihat ada anomali data, karena di tempat kita secara lingkungan bisa dibilang cukup baik, secara ekonomi bisa dibilang cukup, pola asuh juga harus kira perhatikan dari mulai awal dan sejak dini, kita komunikasi kan kepada anak-anak agar gemar makan ikan dan juga sumber protein lainnya, agar kebutuhan protein mereka tercukupi dari mulai sejak dini,” tambahnya.
Suganda juga berharap agar pihak-pihak terkait dapat turut terlibat dalam hal ini, karena menurutnya hal tersebut tidak dapat dilakukan sendiri. Dirinya berharap dapat melibatkan banyak pihak seperti sekolah, tokoh agama, dan juga Media dalam hal dapat mengedukasikan terkait stunting tersebut.
“Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, kita harus melibatkan banyak pihak seperti sekolah, tokoh agama, dan yang lainnya. Kemarin saya di Kabupaten Belitung mengajak para tokoh agama untuk bisa mengedukasi umat bahwa kemiskinan dan stunting adalah masalah kita bersama dan harus diselesaikan bersama-sama. Kita tidak boleh menutup mata, artinya ini harus kita tuntaskan bersama, dari pihak Media juga kita harap dapat mengedukasikan tentang apa itu stunting, sehingga masyarakat dapat mengerti akan hal tersebut, Media dapat mengambil peran dari hal itu, mudah-mudahan hari ini dan selanjutnya bisa kita selaraskan bersama,” pungkasnya. (nuugi3)