KILASBABEL.COM – Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat realisasi APBN regional Kepulauan Babel hingga 30 September 2023, untuk pendapatan terealisasi Rp2,46 triliun atau 71,21 persen dan belanja mencapai Rp7,24 triliun atau 70,61 persen dari target APBN.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kepulauan Babel, Edih Mulyadi mengatakan untuk pendapatan mengalami kontraksi 11,49 persen yang disebabkan oleh penurunan PPh Non Migas Rp 197,8 miliar atau 16,22 persen dan PPN Rp106,3 miliar atau 8,62 persen.
“Di tengah turbelensi global, kinerja fiskal regional Bangka Belitung sampai dengan 30 September mengalami kontraksi yang dipengaruhi oleh penurunan harga sawit dan timah sebagai komoditas utama,” kata Edih Mulyadi dalam paparannya saat menggelar media briefing, Jumat (27/10).
Ia menjelaskan untuk penerimaan dari pajak perdagangan internasional terealisasi Rp36,60 miliar atau 207,48 persen, meskipun bea keluar menurun Rp28,52 miliar atau 49,02 persen secara yoy akibat turunnya harga referensi CPO dan produk turunannya.
“Dan realisasi PNBP sebesar Rp200,21 miliar atau 156,37 persen, tumbuh 27,27 persen dibanding periode sebelumnya,” ujarnya.
Sedangkan belanja pemerintah pusat di regional Bangka Belitung yang mencapai Rp7,24 triliun atau 70,61 persen dari target APBN, tumbuh 5,78 persen dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada belanja barang yang terealisasi Rp906,79 miliar atau meningkat 29,32 persen (yoy).
Realisasi TKD tumbuh sebesar 2,63 persen (yoy) yang utamanya didorong oleh realisasi DAK Nonfisik sebesar Rp621,21 miliar atau meningkat 20,55 persen (yoy). Kinerja belanja negara yang mengalami pertumbuhan mendorong defisit anggaran hingga akhir September sebesar Rp4,78 triliun dan telah mencapai 70,31 persen dari target 2023.
Sedangkan realisasi Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp2.038,59 miliar, tumbuh 14,78 persen dari tahun sebelumnya yang disebabkan adanya kenaikan signifikan pada seluruh jenis belanja.
“Untuk belanja pegawai secara nominal, penyaluran TKD tertinggi terealisasi pada Pemprov Bangka Belitung sebesar Rp1.200,05 miliar dan terendah terealisasi pada Pemda Kabupaten Belitung Timur yakni Rp485,62 miliar,” ujarnya. (SP)