Permintaan Global Melemah, Produksi Biji Timah TINS Justru Tercapai 77%

oleh -193 Dilihat
Foto : ilustrasi. (timah.com)

KILASBABEL.COM – BPT PT Timah Tbk mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode yang berakhir 30 September 2023.

Sampai dengan 9M 2023, harga logam timah dunia terus tertekan akibat penguatan mata uang AS dan lambatnya pemulihan perekonomian China serta lemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan LME. Hal tersebut berdampak pada menurunnya ekspor timah Indonesia dari kuartal II-2023 sampai dengan kuartal III-2023, khususnya ekspor timah TINS ke beberapa
negara.

“Di tengah perlambatan ekonomi serta lemahnya permintaan logam timah global, Perseroan konsisten menjalankan efisiensi di segala lini bisnis. Manajemen optimis target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi terhadap kinerja Perseroan.” ujar Fina Eliani Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk.

Kinerja Operasi
TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 11.201 ton atau tercapai 77% pada 9M 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.502 ton. Adapun produksi logam timah sebesar 11.540 metrik ton atau tercapai 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.130 metrik ton, serta penjualan logam timah sebesar 11.100 metrik ton atau tercapai 72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 15.325 metrik ton.

Harga jual rerata logam timah sebesar USD27.017 per metrik ton atau lebih rendah 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD35.026 per metrik ton. Sampai dengan kuartal III 2023, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 92% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 16%; Korea Selatan 13%; Belanda 11%; India 9%; Taiwan 9% dan Amerika Serikat 8%. (SP)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.