Dialog Interaktif BRiNST, Tokoh Babel Ini Ajak Masyarakat Dukung Eksistensi PT Timah Tbk

oleh -471 Dilihat
Foto : Kantor Pusat PT Timah Tbk.

KILASBABEL.COM – Tokoh Masyarakat Bangka Belitung, Hidayat Arsani menyikapi kondisi pertimahan terkini saat ini dan mengajak semua pihak agar terus mendukung eksistensi PT Timah Tbk.

Ia mendorong semua pihak untuk bersinergi membantu produksi PT Timah Tbk yang saat ini dipimpin oleh Ahmad Dani Virsal.

“Apa yang terjadi pada Ahmad Dani Virsal sama dengan yang di alami oleh Thabrani Alwi, dimana Ia dihadapkan dengan kondisi PT Timah Tbk yang diambang kebangkrutan,” kata Hidayat Arsani dalam diskusi bersama Babel Risources Institute (BRiNST) dengan jurnalis di Pangkalpinang, Kamis (9/11).

Mantan Presiden Asosiasi Timah Indonesia itu mengkiritisi fakta produksi PT Timah Tbk yang kalah dari swasta, padahal Izin Usaha Pertambangan (IUP) cuma ribuan hektar.

“Saya tidak menuduh siapa mencuri, tetapi persoalan ini tentunya mempunyai dampak. Kita tidak mau PT Timah Tbk di era pemimpinan Ahmad Dhani Virsal menjadi buruk,” kata Hidayat Arsani.

Sebagaimana diketahui pada semester pertama tahun 2023, ekspor timah anjlok ke 8.307 ton, sementara ekspor timah dari swasta sebanyak 23.570 ton.

Menurut Hidayat harus ada pemeriksaan eksternal dan internal mengapa PT Timah Tbk tidak bisa memproduksi timah seperti swasta dan perihal ini akan Ia sampaikan ke Dirut Timah, karena perlu diawasi mitra-mitra itu.

“Saya sudah tanya ke Dirut Dani Virsal, ternyata IUP PT Timah Tbk ini 80 persen masih produktif, namun ke mana timahnya, disebut dijarah, oleh siapa? oleh oknum eksternal, oknum internal. Makanya saya minta aparat hukum bertindak, kejaksaan, Polda untuk menyikapi. PT Timah Tbk juga harus bersih-bersih,” kata dia.

Ia menyarankan PT Timah Tbk perlu membentuk tim untuk kinerja mitra-mitra yang kerja di IUP PT Timah Tbk, dari semelter mari duduk bersama kumpulkan kolektor, insya allah selesai, konkret, smelter yang sudah kenyang harus mengerti.

Hidayat Arsani menambahkan, kondisi saat ini jika PT Timah Tbk tidak mampu meningkatkan produksinya, maka BUMN tersebut berdampak terhadap ekonomi Bangka Belitung.

“Kita tidak mau itu terjadi, nasib PT Timah Tbk itu harus diselamatkan karena jika sampai terjadi pengurangan karyawan maka akan menjadi masalah berat karena akan banyak pengangguran, dampaknya akan besar untuk Bangka Belitung,” katanya.

Selain itu, menurutnya peran dari pemerintah yang menerbitkan RKAB juga memicu kondisi PT Timah Tbk seperti saat ini yang menjatuhkan PT Timah Tbk ini satu-satunya adalah RKAB yang belum clear dan clean.

“Kejagung sudah memeriksa Dinas Pertambangan sudah diobok-obok, siapa yang bertanggung jawab. Krisis kepercayaan kepada kepemimpinan kita,” kata dia.

Sementara itu Direktur BRiNST Teddy Marbinanda menyampaikan, lembaganya konsen menyoroti persoalan timah, termasuk persoalan korupsi timah yang saat ini sedang terjadi.

BRiNST mencurigai Ekspor timah mengalir deras dari perusahaan smelter timah yang hanya memiliki IUP di bawah 10 ribu hektar, bahkan ada yang di bawah seribu hektar. Kuota ekspor yang diberikan sangat erat kaitannya dengan persetujuan RKAB yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral Batubara, Kementerian ESDM.

“Kita mendorong bisnis timah berada pada koridor hukum yang semestinya. Bagaimana kegiatan produksi hingga pengolahan yang sesuai dengan peraturan,” kata Teddy Marbinanda.

 

Sumber : Antara

No More Posts Available.

No more pages to load.