KILASBABEL.COM – DP3CSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan jumlah anak stunting di Kepulauan Babel hingga Oktober 2023 sebesar 18,5 persen atau berkurang menjadi 0,1 persen dibandingkan 2022 sebanyak 18,6 persen.
“Kami optimis target penurunan stunting 14 persen 2024 tercapai,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Administrasi Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3CSKB) Babel Asraf Suryadin, Rabu (15/11).
Ia mengatakan dalam menekan angka stunting ini, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan BKKBN, TNI, PKK dan organisasi kemasyarakatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi kepada masyarakat dalam mencegah stunting di Negeri Serumpun Sebalai ini.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri dan harus berkolaborasi dengan banyak pihak lain untuk menekan stunting ini,” ujarnya.
Ia menyatakan angka prevalensi stunting yang sudah menurun 0,1 persen ini masih lebih baik dari angka nasional yang berada pada 21,6 persen, namun demikian semua mitra harus tetap kerja keras dan bahu membahu agar kasus stunting ini dapat tertangani secara cepat dan sesuai standar kesehatan.
Berdasarkan data aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPBGM) Februari 2023 jumlah baduta dan balita stunting di Babel sebesar 3.091, atau turun dibandingkan Februari tahun sebelumnya 3.507 orang.
“Kedepannya, kami bekerja sama dengan kalangan akademisi di perguruan tinggi, karena mereka juga memiliki program sosial bakti ke masyarakat,” katanya.
Ia berharap kegiatan Bakti Sosial Bangga Kencana Kesehatan bersama TNI dan PKK Tingkat Provinsi 14 Noveber hingga 15 Desember 2023 dapat mengoptimalkan penanganan stunting.
“Target 14 persen harus dicapai pada 2024 yang tinggal setahun lagi, sehingga kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menurunkan stunting 4,6 persen,” ujarnya.
Sumber : Antara.