KILASBABEL.COM – Sebuah hadits menyinggung soal anugerah yang dialamatkan kepada orang-orang Muslim, yang senantiasa membasahi lisannya dengan amal shaleh. Amal saleh apa yang dimaksud?
Amal saleh ini terkandung dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنِ اقْتَرَبَ إِلَىَّ شِبْرًا اقْتَرَبْتُ مِنْهُ ذِرَاعًا وَإِنِ اقْتَرَبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا اقْتَرَبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia berdzikir mengingat-Ku dalam suatu jamaah, maka Aku akan sebut-sebut dia dalam jamaah yang lebih baik dari mereka.
Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Apabila ia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits itu menunjukkan bahwa dzikir adalah ibadah yang mendekatkan seorang muslim kepada Allah SWT. Termasuk segala sesuatu yang dengannya seorang Muslim melaksanakan ibadah yang berkaitan dengan mengagungkan dan memuji-Nya. Berdzikir dengan penuh kehadiran hati, lisan, dan anggota tubuh.
Selain itu juga ada sejumlah pesan yang terkandung dalam hadits tersebut. Pertama, hadits itu berisi pesan untuk berprasangka baik atau husnudzon kepada Allah SWT. Kedua, mengandung keutamaan berdzikir secara sembunyi (dalam hati) dan terang-terangan (dengan bersuara).
Ketiga, hadits tersebut mengandung pesan bahwa Allah SWT memberi pahala kepada hamba-Nya sesuai dengan amalan-amalannya.
Alquran pun mengabadikan kisah para nabi terdahulu yang berdzikir kepada Allah SWT untuk meraih keutamaan dan mendapatkan berbagai kemudahan. Salah satunya seperti yang terjadi pada Nabi Yunus AS ketika ditimpa kesulitan lalu mengucapkan kalimat dzikir. Allah SWT berfirman:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Al-Anbiya ayat 87).
Dzikir sangat penting dalam kehidupan ini. Dengan berdzikir, manusia akan selalu merasa diawasi dalam gerak langkahnya, selalu diingatkan bahwa Allah SWT adalah Sang Pengatur dan Pemilik segalanya, dan dari-Nya segala hasil dari aktivitas manusia akan diperolehnya.
Ustadz Zezen Jaenal Alim melalui bukunya, “Fadhilatul Amal Doa Pembuka Rezeki, Sukses Usaha dan Karir” mengatakan, dzikir memiliki beberapa keutamaan dan fadhilah, sebagaimana disebutkan di dalam Alquran dan hadits, di antaranya sebagai berikut.
1. Mendatangkan ketenangan
Manusia selalu menginginkan ketenangan dan kebahagian dalam hidupnya, tidak mengharapkan segala masalah yang akan mendatangkan kecemasan dan kegelisahan. Untuk itu, dzikir dapat berguna untuk menentramkan hati. Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman, hati mereka tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’d ayat 28)
2. Mendapatkan ampunan dari Allah SWT
Allah berfirman di dalam Alquran bahwa orang yang selalu mengingat Allah akan mendapatkan maghfirah (ampunan) dan pahala yang besar.
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Ahzab ayat 35).
3. Merupakan pekerjaan mulia
Setiap pekerjaan yang baik pasti mulia, namun lebih mulia lagi jika pekerjaan yang baik itu selalu diiringi dengan keikhlasan dan hanya untuk menggapai mardhatillah.
وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Ankabut ayat 45)
4. Allah SWT selalu mengingat orang yang berzikir
Manusia diperintahkan berdzikir kepada Allah bukan berarti Allah sangat membutuh makhluk-Nya untuk mengingat-Nya. Berzikir atau tidak, tidak akan mengurangi keagungan Allah SWT.
Namun, di dalam berzikir ada hubungan timbal-balik antara makhluk dengan Sang Pencipta. Allah SWT menyebutkannya di dalam Alqur’an bahwa Allah akan selalu mengingat hamba-Nya jika seorang hamba itu mengingat-Nya.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Ingatlah Aku, niscaya Aku akan ingat (pula) kepadamu, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Q5 al-Baqarah ayat 152).
Sumber : Republika.