KILASBABEL.COM – Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung menyalurkan bantuan bibit tanaman buah untuk pengembangan bisnis berbasis perkebunan kepada warga di beberapa desa di Kabupaten Bangka.
“Program yang diinisiasi bersama Yayasan Flora Fauna Bangka Belitung ini merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dijalankan PLN di bidang lingkungan, kami harapkan bermanfaat untuk warga,” kata Asisten Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIW Babel, Ardiyansah, Senin (27/11).
Ia mengatakan PLN saat ini tidak hanya fokus pada penyaluran tenaga listrik saja, namun dalam menjalankan bisnis juga berupaya terus bertransformasi, salah satunya di bidang bisnis yang berorientasi ramah lingkungan.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu wujud nyata PLN dalam menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan sehingga dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
PLN melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) setiap tahun melaksanakan program penanaman pohon, dan pada tahun ini lebih fokus pada penanaman pohon produktif atau bernilai ekonomi tinggi, seperti pohon durian, alpukat, mangga, cempedak dan lainnya.
“Penanaman pohon ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan, menjaga ekosistem flora fauna, mengurangi polusi udara dan menghijaukan bumi serta yang spesial dari program ini yakni menjaga budaya kearifan lokal dengan mengangkat tema revitalisasi “kelekak”,” kata Ardi.
Dalam tema revitalisasi kelekak (bahasa lokal untuk menyebut kebun buah keluarga sebagai investasi jangka panjang), PLN UIW Babel telah menyalurkan dua ribu bibit tanaman buah kepada warga di tiga desa di Kabupaten Bangka, yaitu Desa Sempan, Petaling dan Kemuja.
Pada program ini PLN Babel menggandeng Yayasan Flora Fauna Babel merupakan komunitas yang peduli terhadap kelestarian flora fauna di Babel dengan melibatkan masyarakat desa dan tokoh masyarakat setempat.
“Kami bekerja sama dengan PLN untuk melaksanakan program penanaman pohon sebagai revitalisasi 1001 Kelekak, dalam program ini PLN Babel telah menyediakan 2.000 bibit, yaitu 1.200 bibit durian, 300 cempedak, 250 bibit tanaman buah lokal dan 250 bibit tanaman hutan,” kata Ketua Yayasan Flora Fauna Bangka Belitung. Ade Yusni Franata.
Menurut dia, program ini sangat bermanfaat bagi para petani kelekak di Bangka dalam menjaga kelestarian hidup hewan dan tumbuhan karena nantinya ketersediaan sumber makanan dari hutan kelekak ini dapat dinikmati oleh masyarakat maupun ekosistem hewan yang hidup di sekitar kelekak tersebut.
Hutan kelekak ke depan diharapkan juga bisa menjadi destinasi wisata bagi wisatawan lokal maupun luar negeri dengan mengangkat budaya dan kearifan lokal dari desa-desa yang mempunyai kelekak.
Diharapkan para petani dapat memelihara dan mengelola dengan baik apa yang telah diberikan sehingga selain melestarikan lingkungan hutan kelekak, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa. (SP)