KILASBABEL.COM – Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana membantah anggapan, kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuntuti agenda kampanye calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo.
Ari menyampaikan, kunjungan kerja RI 1 sudah diagendakan jauh-jauh hari sebelumnya. “Jadwal kunker Presiden sudah direncanakan jauh-jauh hari, terkait lokasi, waktu dan juga agenda acaranya,” kata Ari kepada wartawan di Jakarta Rabu (6/12).
Sebelumnya, kunjungan Jokowi ke daerah beberapa kali berdekatan dengan tempat kampanye Ganjar. Seperti saat kunker Jokowi ke Kabupaten Biak, Papua pada 22 November 2023. Sebelumnya, Ganjar juga mengunjungi Sorong pada 20 November 2023.
Kemudian Ganjar juga sempat mengunjungi NTT untuk berkampaye pada 1 Desember. Sedangkan Jokowi mengunjungi NTT sejak 4 Desember 2023 hingga kini.
Ari mengatakan, selain mengunjungi Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi juga mengunjungi berbagai daerah lainnya, bahkan melakukan lawatan ke luar negeri. “Presiden tidak hanya mengunjungi Papua dan NTT tapi juga daerah-daerah lain. Bahkan juga kunjungan ke luar negeri,” ujarnya.
Menurut Air, kunjungan kerja atau kegiatan blusukan Presiden ke berbagai daerah tersebut sudah dilakukan Jokowi sejak 2014 hingga saat ini. Agenda kepresiden untuk mengunjungi daerah itu pun juga tidak memilih momen tertentu atau hanya pada saat menjelang pemilu saja.
“Tidak memilih momen-momen tertentu, tidak hanya pada musim pemilu saja. Presiden sudah beberapa kali ke NTT dan Papua,” kata Ari.
Adapun Provinsi NTT dan Papua merupakan salah satu daerah yang mendapatkan perhatian dari Presiden Jokowi. Selain itu, kata Ari, Jokowi juga mengunjungi berbagai kabupaten lainnya yang belum pernah dikunjungi. “Beliau telah mengunjungi berbagai pelosok, pulau terdepan, kawasan perbatasan dan terisolasi,” jelas Ari.
Dia menjelaskan, agenda Jokowi dalam kunjungan kerjanya itu pun beragam. Di antaranya, peresmian Proyek Strategis Nasional, monitoring program prioritas, pembagian bantuan sosial, dan kegiatan lainnya. Sehingga tidak benar jika Jokowi mengikuti agenda capres nomor urut 3.
Sumber : Republika.