KILASBABEL.COM – Usaha ayam petelur Niko warga Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung semakin berkembang setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk.
Melalui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk, Niko tak hanya mengembangkan usaha ayam petelurnya saja, namun juga merambah usaha lainnya yakni toko kelontong.
Bahkan, Niko telah tiga kali memanfaatkan program PUMK PT Timah Tbk, sehingga bisa membantu perkembangan usahannya di masa Covid-19, lalu juga membantu usaha toko kelontongnya.
Niko menceritakan, perjalanan usaha ayam petelur miliknya berlangsung normal, namu tetap mengalami pasang surut. Usaha yang dimulai sejak 2016 lalu itu tidak selalu berjalan mulus.
“Perjalanannya ada pasang surut, ketika tidak ada kendala penyakit ayam sekitar 1,6 tahun itu masih usia produktif,” kata Niko.
Untuk bibit dan pakan Niko menyebutkan, mendapatkan di Tanjungpandan, sedangkan usia produksi ayam bertelur itu ketika umur 5 bulan.
“Pemasaran juga sekitar Badau dan Tanjungpnadan serta melalui pemasaran online,” terangnya.
Niko memaparkan, saat ini produksi telur ayam sekitar 450-470 perhari dari total 500 ayam. Selain itu, untuk perawatan ayam petelur itu harus sangat detail, sehingga tidak boleh stres, terutama saat cuaca tidak menentu.
“Alhamdulillah saat ini produksi lancar, dan kami kekurangan produksi telur sedangkan permintaan banyak,” terangnya.
Kedepan, jika ada tambahan modal lagi ia akan kembali mengembangkan usahanya, guna memenuhi kebutuhan pelanggannya. Sebab saat dirinya belum bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan.
“Saat ini kita ada 500 ayam, dari mulai anakan ayam hingga usia 4 bulan bisa menghabiskan modal sekitar Rp50 juta itu hanya untuk ayam dan pakan tidak termasuk kandang,” bebernya.
Ia berharap, kedepan PT Timah Tbk terus mendukung pengusaha kecil seperti mereka, karena dirasakan sekali manfaatnya untuk membantu mengembangkan usaha.
“Alhamdulillah bantuan PT Timah Tbk sangat membantu modal kami, untuk kami mengembangkan usaha ayam dan sedikit ke toko,” tandasnya. (SP)