KILASBABEL.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang bersama Yayasan Cinta Quran Foundation menggelar pelatihan Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) bagi warga binaan, Senin, (18/12).
Pelatihan yang diikuti oleh 50 Warga Binaan Lapas Pangkalpinang ini bertujuan membentuk pembinaan mental dan watak agar bertanggung jawab terhadap diri sendiri melalui belajar membaca Quran dengan metode pembelajaran khusus selama delapan jam dan tidak berbayar.
Kepala Lapas (Kalapas) Pangkalpinang, Badarudin mengatakan, seorang muslim wajib meyakini bahwa Al-Quran adalah penuntun dalam kehidupan. Untuk itu, tidak ada cara lain agar Al-Quran menjadi penuntun, salah satunya dengan sering berinteraksi dengan Al-Quran.
Dikatakannya, bentuk interaksi tersebut bisa melalui belajar membaca, mendengar, menghafal, memahami dan menafsirkannya.
“Dengan begitu kenikmatan hidup akan terasa karena lebih dekat dengan penciptanya,” ujar Badarudinm
Mewakili Kalapas, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Ferdi Anggriawan, membuka pelatihan ini. Ia menuturkan bahwa banyak manfaat yang akan didapat dari Program IBBQ, khususnya bagi Warga Binaan yang belum bisa membaca Al-Quran.
“Selain belajar baca Al-Quran, Warga Binaan juga bisa lebih meningkatkan hubungan dengan Allah SWT, meningkatkan ketaqwaan serta memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal bagi kita semua,” ucap Ferdi.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Yayasan Cinta Quran Foundation, Ustadz Shofwan, menyampaikan fakta menurut data Sensus Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, 53,57% kaum muslim di Indonesia tidak bisa membaca Al-Quran, Sementara itu, riset dari Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) pada tahun yang sama mencatat sekitar 65% penduduk Indonesia tidak bisa membaca Al-Quran.
“Berangkat dari persentasi tersebut, kami menggagas sebuah mimpi besar, sebuah gerakan massif untuk membantu masyarakat muslim Indonesia agar bisa membaca Al-Quran dengan nama Indonesia Cinta Quran,” jelasnya.
Dikatakan Ustadz Shofwan, gerakan ini hadir dengan memberikan pelatihan yang tidak berbayar kepada masyarakat dengan metode pembelajaran yang dirancang khusus untuk memudahkan peserta belajar membaca Al-Quran.
“Ini sebuah Langkah yang tidak mudah dalam pelaksanaanya, sehingga kami merangkul berbagai pihak untuk membantu agar mimpi tersebut terwujud. Sengaja kami mengajak Lapas Pangkalpinang bersama-sama dengan kami untuk mewujudkan mimpi tersebut. Dengan menggunakan metode Tahrir pelatihan baca tulis Al-Quran bagi Warga Binaan yang merupakan pembelajaran secara cepat, mudah, menarik dan menyenangkan,” tutup Shofwan.(dom007)