KILASBABEL.COM – Alquran mengabadikan penciptaan alam semesta, termasuk tujuh langit yang berlapis-lapis. Ini tercantum dalam Surat Al Mulk ayat 1-4. Allah SWT berfirman:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ
“Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.” (QS Al Mulk ayat 1-4)
Dr Nadiah Thayyarah dalam “Sains dalam Al-Qur’an: Mengerti
Dia menguraikan, para pakar astronomi menyatakan lapisan pertama langit adalah lapisan udara yang paling bawah tempat hidup makhluk hidup. Seperti burung-burung dan makhluk-makhluk hidup lainnya. Lapisan ini terdiri dari beberapa lapis.
“Keadaan udara di lapisan ini bisa berubah-ubah dari satu kondisi ke kondisi lain, dari panas ke dingin, dari mendung ke hujan, dari angin semilir menjadi angin badai. Lokasinya pun bisa berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, dari dataran rendah ke dataran tinggi,” tuturnya.
Dalam Surat lain, Allah berfirman:
رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّ ࣖ
“(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?” (QS Maryam ayat 65)
Merujuk pada ayat tersebut, Nadiah memaparkan, beragam studi astronomis menyepakati bahwa alam semesta dipenuhi oleh materi dan energi.
Karena penciptaan waktu, ruang, materi, dan energi, itu erat kaitannya dengan proses terjadinya ledakan besar. Waktu berkaitan dengan ruang dan juga sebaliknya. Materi dan energi pun berkaitan dengan waktu dan ruang.
Materi dan energi berkumpul di dalam beragam benda-benda langit dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Bintang-bintang tercipta dari asap alam semesta, kemudian meledak dan kembali menjadi asap. Kemudian bintang-bintang tercipta lagi dari asap.
Semua benda itu menempati ruang di antara langit dan bumi. Lapisan atmosfer yang melingkupi bumi juga menempati ruang di antara langit dan bumi.
“Selimut gas ini tersusun dari campuran antara materi-materi yang naik dari kawah gunung berapi selama bertahun-tahun dan materi-materi yang terdapat di antara planet-planet dan bintang-bintang. Campuran kedua materi itu kemudian membentuk lapisan atmosfer,” jelas Nadiah.
Adapun di dalam lapisan atmosfer, terbentuk uap air yang berasal dari lautan dan samudra. Uap air tersebut naik dan membentuk mendung. Dari uap air itulah turun hujan dan salju.
Lalu dari uap ini juga, terjadi beberapa fenomena alam. Salah satunya adalah angin puting beliung, di samping fenomena halilintar dan petir.
Sumber : Republika.