Aktivis Amerika Ini Pilih Masuk Islam Lantaran Kerap Bela Palestina

oleh -193 Dilihat
Foto : by Vox.

KILASBABEL.COM – Aktivis hak asasi manusia ternama asal Amerika Serikat (AS) Shaun Jeffrey King akhirnya memeluk Islam menjelang Ramadhan kali ini. Ia mengucapkan syahadat bersama istrinya Rai King.

Aksi itu pertama kali ditampilkan dalam siaran langsung yang dibagikan oleh Profesor Khaled Beydoun yang berbasis di AS di Instagram pada Senin (11/3/2024).

Dalam video yang kemudian luas beredar di dunia maya, Shaun King dan Rai King dibimbing mengucapkan dua kalimat syahadat oleh imam kenamaan AS Omar Suleiman. Belum ada penjelasan resmi atas alasan pasangan King memeluk Islam.

Kendati demikian, dalam pembacaan syahadat tersebut King mengenakan keffiyeh khas Palestina. Sedangkan Omar Suleiman juga merupakan imam keturunan Palestina.

Shaun King (44 tahun) tenar setelah memimpin sejumlah gerakan melawan kebrutalan polisi di AS selepas kuliah dan saat menjabat sebagai pastor. Ia juga ikut dalam gerakan Black Lives Matter yang kemudian mendunia. Akibat aktivismenya, Shaun King kerap jadi sasaran media-media konservatif di Amerika.

Belakangan, ia kencang mengkritisi Israel melalui akun media sosialnya. Akun Instagram-nya sempat diblokir pada Senin (25/12/2023). King yang memiliki enam juta pengikut di situs milik Meta, memposting pesan video melalui akun Instagram temannya yang mengumumkan bahwa dia dinonaktifkan oleh platform media sosial tersebut.

Ia mengutuk apa yang disebutnya sebagai genosida dan kejahatan-kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dalam kampanye militernya di Jalur Gaza. “Frustrasi karena Instagram telah melarang saya untuk berperang demi Palestina, dan membela hak asasi manusia dan martabat rakyat Palestina, namun saya menolak untuk mengkhianati nilai-nilai dan prinsip-prinsip saya dengan tetap diam mengenai genosida dan kejahatan perang di Gaza dan Tepi Barat,” King menulis pada dini hari itu

Aktivis Amerika tersebut berulang kali mengecam Israel karena menginvasi Jalur Gaza dan membagikan video Hamas bahwa para sandera diperlakukan dengan baik.“Akun tersebut dinonaktifkan karena beberapa kali pujian terhadap entitas yang ditunjuk yang melanggar kebijakan kami,” kata juru bicara Meta kepada The New York Post pada Senin (25/12/2023).

Sumber : Republika.

No More Posts Available.

No more pages to load.