KILASBABEL.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis hasil survey terkait potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H). Survey itu dilakukan Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) serta Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
“Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan di situs resmi, Selasa (12/3/2024).
“Angka itu meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang,” tambahnya.
Budi mengungkapkan, hasil survei tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan telah diinformasikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. Yakni, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta.
Lalu, kapan puncak arus mudik Lebaran 2024?
“Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama). Dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%),” papar Budi.
“Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%),” ungkapnya.
Dari hasil survey itu diketahui, pilihan penggunaan transportasi terbanyak untuk mudik adalah kereta api. Dengan jumlah ditaksir mencapai 39,32 juta orang, atau 20,3% dari potensi jumlah pemudik tahun ini.
Disusul bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).
Disebutkan, pilihan jenis transportasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.
Sumber : cnbcindonesia.com