Indahnya Ramadan di Lapas Narkotika Pangkalpinang, Warga Binaan Diajak Salat Tarawih Berjemaah hingga Tadarus Al-Quran

oleh -153 Dilihat
Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono (baju putih) saat ikut tadarus Al-Quran bersama warga binaan.(Foto/Ist)

KILASBABEL.COM – Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang memanfaatkan momen ramadan untuk memberikan pembinaan lebih kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kegiatan yang diberikan mulai dari Salat Isya berjemaah, ceramah agama, Salat Tarawih berjemaah hingga tadarus Al-Quran. Semua kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Darut Taubah Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang.

Selain diikuti puluhan warga binaan, kegiatan ini juga diikuti Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono dan pejabat struktural Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang serta para petugas keamanan.

Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya di bulan ramadan. Bahkan, katanya, kegiatan ini juga menjadi salah satu program pembinaan kerohanian Islam yang dilaksanakan oleh Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang selama bulan Ramadan.

Dikatakannya, tujuan program ini dilakukan agar warga binaan dapat memaksimalkan waktu di bulan Ramadhan untuk melaksanakan ibadah. Dengan adanya kegiatan ini pihaknya berharap efektif menjadi sarana pembinaan kerohanian Islam bagi warga binaan.

“Jadi setelah berbuka puasa, bagi yang muslim kami beri kesempatan untuk mengikuti salat tarawih berjemaah. Itu bergiliran, kita bagi per bloknya. Kita batasi karena memang melihat kapasitas masjidnya dan kondisinya malam hari, kita juga mempertimbangkan dari sisi keamanan,” kata Nur kepada kilasbabel.com, Jumat (22/3/2024).

Nur menyebut, setiap harinya, secara bergantian ada 80-an warga binaan yang diberikan kesempatan mengikuti salat tarawih berjamaah. Itu pun, kata dia, perwakilan dari setiap kamar di masing-masing blok hunian.

Kemudian untuk para santri, lanjut Nur, melakukan tadarus Al Qur’an hingga pukul 22.00 WIB.

“Untuk tadarusan itu hanya diikuti 20 orang santri. Untuk kegiatan ini, mereka diawasi oleh petugas keamanan yang kita tempatkan sekitar 14 orang,” jelas Nur.

Lebih lanjut Nur menambahkan, kegiatan ramadan ini juga sebagai upaya menambah keimanan dan ketaqwaan warga binaan kepada Allah SWT. Sehingga ketika saatnya bebas dari masa pidana, mereka bisa berkelakuan baik dan dapat kembali berbaur dengan masyarakat.

“Ini harapan kita. Untuk itu, kita berharap warga binaan dapat memanfaatkan momentum ramadan untuk kembali merefleksi diri, sehingga sikap dan kepribadian menjadi lebih baik lagi. Karena kegiatan ini akan menjadi bekal untuk warga binaan, terutama bagi mereka yang akan bebas, sehingga dapat kembali bersosialiasi dengan masyarakat dengan baik,” pungkas Nur.(Ari/SP)

No More Posts Available.

No more pages to load.