Festival 7 Likur di Desa Mancung Bangka Barat Curi Perhatian Warga

oleh -148 Dilihat
Foto : istimewa.

KILASBABEL.COM – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memfasilitasi pelaksanaan Festival Budaya Tujuh Likur yang digelar warga Desa Mancung, Kecamatan Kelapa sebagai upaya pelestarian budaya lokal menyambut Idul Fitri.

Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Minggu, mengatakan budaya Tujuh Likur merupakan salah satu ungkapan kegembiraan masyarakat Desa Mancung dalam menyambut kedatangan hari raya Idul Fitri.

“Budaya ini sudah berlangsung turun temurun dilaksanakan pada bulan Ramadhan yang puncaknya dilaksanakan pada malam ke-27 Ramadhan. Ini sebagai bentuk syukur sekaligus upaya warga untuk menjalin kebersamaan dan mengeratkan tali silaturahim,” kata Bong MIng Ming.

Menurut dia, budaya Tujuh Likur perlu terus dijaga kelestarian dan dikembangkan agar ke depan semakin meriah dan bisa mendatangkan banyak wisatawan hadir di Bangka Barat.

“Saat ini banyak anak muda yang terlibat langsung dalam persiapan dan pelaksanaan festival ini, kami yakin ke depan akan semakin baik dan meriah,” katanya.

Tujuh Likur merupakan tradisi warga Desa Mancung di bulan Ramadhan yang diisi dengan menyalakan pelita, pada zaman dahulu pelita hanya dipasang di depan rumah masing-masing yang dimulai pada 10 hari sebelum Idul Fitri, namun pada perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir pelita tersebut dikreasikan menjadi berbagai bentuk gapura berhias pelita yang didirikan di sepanjang jalan desa tersebut.

Berbagai gapura berhias pelita berbentuk masjid, hewan, dan aneka hiasan lainnya menyemarakkan suasana malam bulan Ramadhan di desa tersebut.

“Semoga kebudayaan bernuansa Islami ini membawa kita diberkahi kebersamaan, umur panjang, dan rezeki berlimpah, kita harus bangga dengan kebudayaan yang ada di desa ini dan semoga bisa tetap dilestarikan,” katanya.

Menurut dia, tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun di desa itu perlu terus dijaga karena memiliki nilai-nilai kebaikan yang layak untuk diwariskan ke generasi selanjutnya.

Bupati Bangka Barat Sukirman mengatakan pelaksanaan budaya Tujuh Likur Desa Mancung sebagai salah satu bentuk rasa syukur warga karena masih diberikan kesempatan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

“Di bulan penuh berkah ini warga mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat, kita perlu terus mendukung kegiatan ini agar ke depan semakin bermakna dan meriah,” katanya. (SP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.