KILASBABEL.COM – Sejumlah prosesi adat dilakukan oleh para dukun kampong, ketua adat, dan Kepala Desa pada tradisi Maras Taun yang digelar di lapangan Tanah Timbun, Desa Selat Nasik, Kecamatan Selat Nasik, Minggu (28/4/2024).
Tidak kalah serunya, acara yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat adalah pemotong lepat gede atau lepat besar yang berada tepat di tengah-tengah lapangan.
Lepat gede (besar) merupakan salah satu makanan atau kue dari Belitung, yang terbuat dari beras ketan atau beras merah dan dibungkus dengan daun pandan atau sejenisnya.
Lepat yang terbuat dari beras ketan itu berukuran dua meter dengan berat lebih mencapai ukuran 190 cm dan dengan berat mencapai 120 kg.
Menurut Ketua Adat Selat Nasik sekaligus pembuat lepat gede, Bahani, butuh waktu sekitar tiga hari untuk membuat lepat gede itu.
“Daun yang digunakan adalah daun lais dan dibuat dulu sarungnya selama dua hari, setelah itu sarungnya tadi di rebus. Untuk beras ketan dimasukkan setelah sarung lepat gede siap,” Ujar Bahani kepada RRI, Minggu (28/4/2024).
Dalam Tradisi Maras Taun ini pun, lepat terdiri dari dua jenis, ada lepat yang berukuran besar (lepat gede) dan lepat berukuran kecil.
Jadi sebelum lepat kecil dibagikan kepada warga maka terlebih dahulu akan dilakukan pemotongan lepat besar oleh pemimpin setempat ataupun tamu kehormatan.
Setelah dipotong-potong, lepat besar kemudian akan dibagi-bagikan kepada warga. Pemotongan dan pembagian lepat besar ini sendiri juga memiliki makna yaitu pemimpin yang selalu melayani rakyatnya.
“Ada lepat gede, kalau dulu tidak ada, karena selamatan kampong hanya di rumah pak dukun mengundang warga orang di kampung situlah. Sekarang ketika acara ini kami mengundang banyak orang datang, kami ajak makan lepat, makan nasi dan lauk pauk, kami ingin mengajak banyak orang sehingga lepat berukuran besar agar banyak orang bisa menikmatinya,” Pungkasnya.
Sumber : rri.co.id