Keren Banget! Inflasi Bangka Belitung Terendah se-Sumatera dan Terendah Kedua se-Nasional

oleh -144 Dilihat
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy. (Foto/Ist)

KILASBABEL.COM – Pada April 2024, inflasi Bangka Belitung secara bulanan 0,54% (mtm) atau secara tahunan 1,93% (yoy). Angka inflasi tahunan lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yaitu sebesar 3,00% (yoy), walaupun lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 1,80% (yoy).

Angka inflasi Bangka Belitung yang merupakan gabungan 4 kota IHK yaitu Kota Pangkalpinang, Kota Tanjungpandan, Bangka Barat, dan Belitung Timur, juga merupakan angka inflasi terendah se-Sumatera. Inflasi bulanan pada periode tersebut utamanya disumbangkan oleh angkutan udara, bawang merah, dan cumi-cumi.

Secara spasial, Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan 0,57% (mtm), terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, bawang merah, dan ikan tenggiri. Secara tahunan angka inflasi Pangkalpinang sebesar 2,39% (yoy), terutama bersumber dari komoditas beras, sigaret kretek mesin, dan angkutan udara.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dukung Wujud Nyata Pengawasan Distribusi BBM di Babel Melalui Kerjasama BPH Migas dan Pemprov Babel

Kabupaten Bangka Barat mengalami inflasi bulanan 0,08% (mtm), terutama bersumber dari komoditas bawang merah, udang basah, dan ikan kembung, sedangkan secara tahunan angka inflasi 1,36% (yoy) terutama bersumber dari komoditas beras, sigaret kretek mesin, dan tahu mentah.

Sementara itu, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi bulanan 1,43% (mtm) terutama bersumber dari angkutan udara, bawang merah, dan kangkung. Secara tahunan inflasi 3,00% (yoy) bersumber dari komoditas beras, angkutan udara, dan sigaret kretek mesin. Kabupaten Belitung Timur mengalami inflasi bulanan 0,29% (mtm) terutama bersumber dari komoditas bawang merah, cumi-cumi, dan sawi hijau, sedangkan secara inflasi 0,78% (yoy), terutama bersumber dari komoditas beras, bawang putih, dan daging ayam ras.

Baca juga: 3 Jenis Tangisan dan Keutamaannya Menurut Imam Ali Bin Abi Thalib

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy mengungkapkan, terkendalinya angka inflasi Bangka Belitung tidak lepas dari upaya sinergi dan kolaborasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kementerian/lembaga, dan seluruh elemen masyarakat di tingkat Provinsi maupun kota/kabupaten yang terus memperkuat program-program pengendalian inflasi.

“Selama tahun 2024, TPID se-Bangka Belitung merencanakan 82 kali operasi pasar/pasar murah di 7 kabupaten/kota di Bangka Belitung, 16 kali diantaranya dilaksanakan pada periode April 2024. Program SPHP Bulog juga terus dilakukan untuk stabilisasi harga beras yang dalam setahun terakhir memiliki andil paling tinggi terhadap inflasi Bangka Belitung,” kata Rommy dalam keterangan resminya, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Pemprov Babel Targetkan Pendapatan Bagi Hasil Timah Rp1 Triliun

Meski demikian, Rommy berujar, Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam TPID terus mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan khususnya menjelang Idul Adha 1445H terutama yang bersumber dari peningkatan sisi permintaan konsumsi masyarakat.

“Melalui berbagai program pengendalian yang dilakukan secara sinergi dan konsisten oleh seluruh stakeholder, Bank Indonesia optimis angka inflasi Bangka Belitung pada tahun 2024 dapat tercapai sesuai sasaran target yang ditetapkan pemerintah yaitu 2,5+1%,” pungkas Rommy.(Ari/SP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.