KILASBABEL.COM – Ada sembilan keturunan setan dengan tugasnya masing-masing, di antaranya ada yang bertugas mendampingi pejabat untuk menggodanya agar terjerumus ke dalam neraka.
Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menukil perkataan Sayyidina Umar bin Khattab Radhyalahu anhu yang menjelaskan peran sembilan keturunan setan itu.
وقال عمر رضى الله عنه: إن ذرية الشيطان تسعة زليتون ووثين ولقوس وأعوان وهفاف ومرة و مسوط و داسم وولهان، فأمازليون فهو صاحب الأسواق فينصب فيها رايته وأما وثين فهو صاحب المصيبات وأما أعوان فهو صاحب السلطان وأماهفاف فهو صاحب الشراب وأما مرة فهو صاحب المزامير وأما لقوس فهو صاحب المجوس وأما المسوط فهو صاحب الأخبار يلقيها في أفواه الناس ولا يجدون لها أصلا وأما الداسم فهو صاحب البيوت إذا دخل الرجل المنزل ولم يسلم ولم يذكر اسم الله تعالى أوقع فيما بينهم المنازعة حتى يقع الطلاق والخلع والضرب وأما ولهان فهو يوسوس في الوضوء والصلاة والعبادات
Sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Umar bin Khattab Radhyalahu anhu, “Sesungguhnya keturunan setan itu ada sembilan. Yaitu Zallaitoun, Watsin, Laqous, A’wan, Haffaf, Murrah, Masaouth, Dasim dan Walhan.”
“Si Zallaitoun bertugas mengelola penggodaan di pasar-pasar, disinilah ia mengibarkan panji-panji. Si Watsin bertugas mengelola penggodaan pada bencana (musibah).”
Si A’Wan bertugas menggoda pejabat. Si Haffaf bertugas menggoda pemabuk. Si Murrah bertugas menggoda pada permainan seruling.”
“Si Laqous bertugas menggoda Majusi. Si Masouth bertugas mengelola pengacauan pada berita-berita, sehingga para penerima berita tidak tahu lagi dari mana sumbernya.”
“Si Dasim bertugas mengelola penggodaan di rumah-rumah, sehingga jika suami datang tidak memberikan salam serta tidak pula menyebut Asma Allah, lalu Dasim kobarkan api pertengakaran sampai akhirnya terjadi talak, khuluk atau tamparan oleh suami itu kepada istrinya.”
“Si Walhan bertugas menimbulkan rasa was-was dalam wudhu, sholat, dan ibadah-ibadah yang lain.”
لِلْوُضُوءٍ شَيْطَانٌ يُقالُ لَهُ الْوَلْهَانُ فَاتَّقُوْهُ – أو قال – فَاحْذَرُوْهُ.
“Dalam berwudhu terdapat setan yang menggoda, ia bernama Walhan, maka peliharalah dirimu (beliau berkata: Berhati-hatilah kamu).”
Dijelaskan bahwa yang dimaksud setan di atas adalah iblis dan anak keturunannya yang disebut Izazil.
Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.
Setan bernama A’Wan bertugas menggoda pejabat. Supaya para pejabat berbuat zalim. Supaya pejabat berbuat dosa dan maksiat, misalnya berbohong kepada publik, korupsi, mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan pribadi atau kelompok, tidak amanah, serakah terhadap dunia dan berbagai perbuatan dosa lainnya.
Sumber : Republika.