KILASBABEL.COM – Apa yang dilakukan Asror, Warga Desa Dendang, Kabupaten Belitung Timur ini barangkali bisa memberi inspirasi bagi orang lain. Betapa tidak, lahan bekas tambang timah yang biasanya menjadi sarang nyamuk dan tak termanfaatkan dengan baik, di tangan Asror lahan bekas tambang timah ini menjadi lahan sawah apung yang subur dan tempat budidaya ikan air tawar.
Bahkan oleh Asror, selain padi, ada berbagai macam tanaman yang ditanam berhasil tumbuh dengan subur dan sudah berhasil di panen. Luas lahan yang dikelola Asror hanya 1 hektar, namun bisa dibilang dimanfaatkan begitu maksimal oleh Asror.
Meskipun sesekali di lokasi tersebut masih ada warga sekitar yang menambang di bagian hulu air, namun Asror tidak patah semangat, dengan menggunakan kiat khusus diolahnya lahan tersebut hingga dapat menghasilkan seperti sekarang.
“Lahan ini dulunya bekas tambang timah luasnya kurang lebih 1 hektar, sesekali masih ada lah warga yang menambang di hulu air. Kita kelola lahan ini dengan sistem pre treatment dan post treatment, artinya sebelum air masuk ke kolam kita treatment dahulu dengan menggunakan padi apung dan dikombinasikan dengan kiambang, setelah itu air masuk ke kolam untuk budidaya ikan,” kata Asror, Sabtu (11/6/2024).
Menurut Asror, budidaya ikan itu akan menghasilkan amoniak bekas pakan yang tidak dimakan oleh ikan, dan bekas pakannya atau kotoran itu diserap lagi oleh tanaman padi apung yang ada di hilirnya. Hal tersebutlah yang diupayakan oleh Asror dan kelompok taninya.
“Sehingga saat keluar dari tempat kita airnya sudah layak digunakan atau bagus kembali,” ujarnya.
Selain tanaman padi, Asror juga mengupayakan tanaman anti inflasi, seperti cabai, sawi, bayam dan bawang merah karena tanaman-tanaman tersebut selama ini masih didatangkan dari luar Pulau Belitung, jadi ketika musim cuaca buruk harga sayuran tersebut melambung tinggi.
Sementara Bupati Belitung Timur, Burhanudin sangat mengapresiasi kreativitas petani seperti Asror. Dia berharap apa yang dilakukan oleh Asror memotivasi petani-petani lainnya untuk menelurkan kreativitas masing-masing.
“Dengan demikian maka lahan-lahan kritis di daerah kita ini yang banyak bekas tambang bisa termanfaatkan dan produktif,” ucap Burhanudin.
Sumber : rri.co.id