KILASBABEL.COM – Garuda Indonesia meminta maaf atas keterlambatan penerbangan jemaah calon haji Embarkasi Solo menuju Tanah Suci. Permohonan maaf tersebut disampaikan Vice President Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Ubay Ihsandi.
Ubay menyampaikan, keberangkatan jemaah calon haji kloter 43 Embarkasi Solo (SOC-43) mengalami keterlambatan karena kerusakan mesin. Hal itu ia sampaikan di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
“Kami mohon maaf atas keterlambatan penerbangan beberapa kloter jemaah haji Embarkasi Solo. Untuk kloter 43 ini armada sudah siap berangkat sore ini,” kata Ubay dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
Pernyataan itu disaksikan langsung oleh staf dan jajaran Kemenag RI. Salah satunya Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo.
Ubay mengatakan, keluhan jemaah haji akan ditampung sebagai dasar perusahaannya meningkatkan layanan. “Kami berupaya semaksimal mungkin memperbaiki pelayanan di pesawat dan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah,” ujarnya.
Sementara itu, ketika dihubungi rri.co.id, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra enggan berkomentar terkait keterlambatan tersebut. “No komen,” ujar Irfan kepada rri.co.id, Jumat (24/5/2024).
Sebelumnya diberitakan, Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda Indonesia. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief.
Pihaknya meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi kepada jemaah calon haji yang sudah terlanjur ke bandara. Sebab, masa tinggal jemaah di asrama haji terus bergantian dengan jemaah kloter berikutnya.
“Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah. Sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia,” kata Hilman dalam keterangan yang diterima rri.co.id, Jumat (24/5/2024).
Hilman berkaca pada pengalaman keterlambatan yang dialami rombongan jemaah haji kloter 43 atau SOC-43 asal Jawa Tengah. Pihaknya mendapat laporan bahwa kloter 43 mengalami keterlambatan hingga 17 jam.
Hilman meminta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja. Agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.
“Saya minta Garuda Indonesia profesional. Bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” kata dia, menambahkan.
Sumber : rri.co.id