KILASBABEL.COM – Melemahnya ekonomi Babel beberapa waktu belakangan berdampak terhadap sektor pariwisat.
“Ya pasti ada lah, karena pariwisata itu diindentifikasi sekarang sebagai kebutuhan primer, tetapi tetap prioritas kedua setelah utamanya prime itu, tapi sekarang kebutuhan dasar manusia lah,” kata Plt. Kepala Bidang Destinasi, Disparbukepora Babel, Yuliarsyah, Rabu (19/6/2024).
Ia melanjutkan, jika pendapatan masyarakat belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan utamanya, sehingga kebutuhan wisata menjadi kebutuhan sekunder atau dinomor duakan.
“Memang ada pengaruh untuk itu (turunnya ekonomi Babel akibat timah) cuma sekarang pasar (wisata) dari kajian induk pariwisata kita itu diidentifikasi pasar di Babel menengah ke atas, dalam artian kalangan yang punya ekonomi lumayan, sehingga tidak terpengaruh dengan tiket mahal,” ujarnya.
Selain itu, daya saing produk wisata di Babel saat ini juga melemah, sebab saat ini paket wisata harus berkualitas, kegiatan wisata harus punya nilai pengalaman yang tinggi, nilai edukasi yang tinggi dan interaksi tinggi dan lain sebagainya.
“Jadi tidak laku lagi yang dulu orang jalan-jalan ke pulau sebentar, sekarang seperti itu kurang diminati karena segmennya udah berubah, orang pengen kegiatan pariwisata yang kaya pengalaman,” katanya.
Sumber : rri.co.id
