KILASBABEL.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Barat mengatakan, beberapa wilayah pesisir di daerah itu potensial dikembangkan usaha budi daya belangkas dan jenis binatang laut lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Berdasarkan hasil kajian kawan-kawan Dinas Perikanan Provinsi Babel, ada beberapa lokasi yang potensial untuk pengembangan usaha budi daya perikanan dan jenis binatang laut lain di wilayah pesisir Bangka Barat,” kata Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Barat Dodi Sihono, Kamis (27/6/2024).
Untuk budi daya belangkas, kata dia, wilayah Pesisir Tanjungpunai, Kecamatan Mentok, merupakan lokasi yang cocok karena kelestarian hutan mangrove di daerah itu masih terjaga dengan baik.
Belangkas atau kepiting tapal kuda memiliki peranan penting, baik secara ekologi maupun ekonomi. Secara ekologi, belangkas memiliki peranan dalam penyeimbang rantai makanan dan sebagai sumber protein, sedangkan secara ekonomi, belangkas biasanya dimanfaatkan sebagai hewan umpan untuk menangkap ikan sembilang, belut, dan siput besar.
Belangkas juga merupakan hewan yang memiliki peran penting dalam dunia kedokteran karena ekstrak plasma darah belangkas yang berwarna biru banyak digunakan untuk kajian biomedis dan lingkungan, salah satunya untuk mendiagnosis penyakit meningitis yang banyak digunakan di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Asia Barat.
Selain budi daya belangkas yang harga jual mahal, di pesisir Desa Airputih juga pernah dilakukan kajian dan hasilnya sangat cocok untuk pengembangan budi daya cacing laut (wakwak) yang juga bernilai ekonomi tinggi.
“Jenis cacing ini banyak dimanfaatkan untuk dijadikan makanan camilan dengan harga mahal. Ini merupakan peluang yang bisa ditangkap warga untuk dikembangkan melalui pola budidaya,” katanya.
Menurut dia, beberapa lokasi pesisir di Bangka Barat selama ini sudah banyak dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya kepiting, kerang darah, udang vaname, bandeng, kerapu dan beberapa jenis ikan lain, baik yang dikelola kelompok masyarakat maupun perusahaan.
Pola budi daya ini akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesisir, dengan pola mendorong pemerintah desa menyisihkan sedikit anggaran yang ada untuk membangun ketahanan pangan lokal sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Sumber : Antara.