Sambut 1 Muharam, Masyarakat Baturusa Gelar Naber Kampung

oleh -415 Dilihat
Suasana Pawai Obor dalam rangkaian upacara adat Taber Kampung & Ratib Saman pada malam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam di Desa Baturusa (Ilustrasi Dok; RRI Sungailiat 2023 Foto : Abdurrahman Haris)

KILASBABEL.COM – Masyarakat Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka menggelar upacara adat Taber Kampung dan Ratib Saman, Sabtu (6/7/2024) malam.

“Taber Kampung dan Ratib Saman ini kita lakukan untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah,” ujar Tokoh Adat setempat Iswanto sebagaimana dikutip dari rri.co.id.

Iswanto menjelaskan Ratib adalah zikir sedangkan Saman adalah nama ulama seorang Syekh penyebar Islam yang telah mewarisi adat istiadat Ratib Saman dan Taber Kampung tersebut sejak ratusan tahun yang lalu.

“Taber itu artinya menawar atau menghilangkan ini sebagai media ikhtiar masyarakat untuk membersihkan kampung dari hal – hal negatif,” jelasnya.

Dalam tradisi Ratib Saman dan Taber Kampung ini, masyarakat Desa Baturusa melakukan pawai obor mengelilingi kampung. Di beberapa titik kampung yang ditentukan akan dilakukan ritual pembacaan doa dan taber.

“Dengan membawa obor  menjelang tahun baru Islam 1 muharam, ini dilaksanakan dengan harapan pada tahun mendatang akan lebih baik lagi, dan kita punya cara sendiri untuk memohon semuanya kepada Allah,SWT yakni dengan memberi 7 titik, 4 titik di antaranya sudut kampung dan 3 titik yang kita anggap sering terjadi malapetaka. Disinilah akan kita laksanakan ritual,” ungkap Iswanto.

Kegiatan Pawai Obor akan dimulai dari start di Masjid Baiturrahman dilanjutkan dengan pawai obor mengelilingi kampung dan diakhiri dengan tradisi Nganggung di Masjid Baiturrahman.

“Kegiatan ini terbuka bagi siapapun dan panitia menyediakan obor dna juga setiap rumah warga yang dilewati harus mematikan lampu,” imbuhnya

Upacara Adat Ratib Saman dan Taber Kampung di Desa Baturusa ini akan dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat.

“Ada medianya atau peralatan dan tatacaranya dalam upacara adat ini yakni tabernya menggunakan daun taber dan air, di setiap titik dikumandangkan azan, doa tolak balak dan ritual menaber menggunakan beras tumbuk, air dan daun taber tadi,” kata Iswanto

No More Posts Available.

No more pages to load.