KILASBABEL.COM – Pengurus Pusat Muhammadiyah akhirnya menerima izin tambang dari pemerintah. Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP MuhammadiyahAzrul Tanjung mengungkapkan ada sejumlah alasan mengapa salah satu organisasi keagamaan tertua di Indonesia itu menerimaizin tambang untuk organisasi (ormas) keagamaan dari pemerintah.
Menurut Azrul, Indonesia saat ini masih belum bisa melakukan transisi energi. Ia memandang dunia akan gelap gulita jika manusia meninggalkan batu bara sebagai energi.
Maka demikian, ia menyampaikan Muhammadiyah akan merencanakan dan memulai proses transisi energi ke depannya sembari dengan pengerjaan tambang.
“Maka sembari tambang ini dikerjakan Muhammadiyah akan merencanakan, ke depan harus dimulai transisi energi. Jadi kita harus bekerja keras, menemukan teknologi-teknologi baru, sehingga sekian puluh tahun ke depan, kita tidak lagi tergantung kepada batu bara,” kata Azrul kepada CNNIndonesia.com, dikutip Sabtu (27/7/2024).
Di samping itu, ia menyebut pihaknya juga ingin memberikan contoh baik saat mengelola tambang nantinya. Azrul tidak ingin Muhammadiyah nanti melakukan pertambangan secara ceroboh yang menimbulkan masalah lanjutan.
Azrul menyampaikan Muhammadiyah akan menambang dengan program ‘tambang hijau.’ Itu diupayakan, salah satunya dengan melakukan restrukturisasi dan penghijauan lahan seperti sedia kala jika sudah selesai proses pertambangan.
“Termasuk nanti pasca tambang. Kita akan kembalikan lagi. Masyarakat yang ada di sana harus kita berdayakan. Muhammadiyah akan mengambil peran memberikan contoh-contoh yang baik. Yang memberikan edukasi kepada teman-teman yang sudah bergerak di bidang pertambangan,” jelas Azrul.
Selain itu, ia mengatakan Muhammadiyah kini dalam posisi ditawarkan untuk mendapatkan hak izin tambang oleh pemerintah. Ia memandang pemerintah mungkin memiliki pertimbangan tersendiri, seperti organisasi keagamaan itu dinilai berjasa kepada negara selama ini.
Walau demikian, Azrul mengaku mulannya Muhammadiyah masih mengkaji hal ini ketika wacana ini mulai mencuat ke publik.
Menurut Azrul, Muhammadiyah sudah melakukan kajian secara mendalam, baik dari sisi ekonomi, bisnis, aspek sosial, budaya, hukum, dan HAM dan lingkungan selama tiga bila terakhir ini.
“Praktisi, pakar tambang, praktisi tambang, ahli hukum, ahli lingkungan, dan lain-lain. Nah dari kajian-kajian yang mendalam yang kita lakukan, tidak sekali dua kali, tapi berkali-kali. Akhirnya Muhammadiyah memutuskan Atau memberi isarat lah akan mengambil tambang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Azrul mengatakan Muhammadiyah akan membentuk perseroran terbatas (PT) jika nantinya sudah mendapat lahan tambang yang jelas dari pemerintah. Karena, pemerintah belum merinci di mana lokasi tambang yang akan diperuntukkan bagi Muhammadiyah.
Azrul menilai pertambangan merupakan bisnis jangka panjang yang harus dipersiapkan secara matang.
“Tidak setahun, dua tahun, tiga tahun, lima tahun. Bisa puluhan tahun,” kata dia.
Azrul juga mengklaim warga Muhammadiyah banyak yang memiliki kapasitas untuk menjalankan bisnis tambang. Bahkan, ia mengklaim banyak juga kader Muhammadiyah menggeluti bisnis tambang selama ini.
“Itu tidak kalah dari segi SDM, dari segi sumber daya keuangan, Muhammadiyah punya mitra-mitra strategis. Artinya dari dalam sendiri kita sudah bisa. Dan insya Allah kalau Muhammadiyah melakukan penambangan, ya akan lebih soft lah,” pungkasnya.
Sumber : cnbcindonesia.com