KILASBABEL.COM – Domba bermata satu ditemukan di Cianjur, Jawa Barat. Fenomena tak biasa ini menghebohkan warga sekitar.
Domba jantan tersebut lahir dengan satu mata yang terletak di bagian tengah wajahnya. Pemiliknya adalah warga Desa Sindangresmi, Takokak, Cianjur.
Dikutip dari detikJabar, Kamis (1/8/2024), kehadiran domba bermata satu langsung disambut antusiasme tinggi warga sekitar. Banyak orang yang datang untuk melihat langsung penampakan domba bermata satu.
Kehebohan itu juga berlanjut ke media sosial. Beberapa netizen menduga domba bermata satu itu merupakan dajjal.
Bahkan, ada yang mengaitkannya dengan tanda-tanda akhir zaman. Lantas, sebenarnya bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Domba Bermata Satu adalah Cyclopia
Ternyata, domba di Cianjur bukan hewan pertama yang lahir dengan satu mata. Ada beberapa hewan yang sejak lahir sudah mengalami kondisi serupa.
Makhluk bermata satu kerap dikaitkan dengan legenda cyclop dalam mitologi Yunani. Sementara itu, dajjal merupakan eskatologi Islam yang dikatakan muncul jelang hari kiamat, dikutip dari detikinet.
Menurut pandangan sains, hewan yang lahir bermata satu disebut cyclopia. Artinya, kelahirannya memiliki kelainan bawaan yang langka.
Tandanya adalah kegagalan di bagian depan otak dalam membagi orbit mata menjadi dua ronggal. Kondisi ini merupakan spektrum cacat otak dan wajah yang diistilahkan holoprosencephaly.
Kebanyakan kasus cyclopia terjadi pada mamalia seperti kambing dan kucing. Dalam beberapa kasus yang jarang ditemui, kondisi ini juga bisa dialami manusia.
Pada 2018 silam, seorang bayi terlahir tanpa hidung dan bermata satu di Sumatra Utara. Tak berselang lama, bayi itu kemudian meninggal,
Selanjutnya pada 2023, seorang ibu di Yaman melahirkan bayi dengan kondisi cyclopia. Nasibnya sama, tak mampu bertahan hidup lama sebelum akhirnya meninggal.
Makhluk yang lahir dengan cyclopia memiliki angka harapan hidup yang kecil. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran, bahkan mati dalam hitungan jam setelah dilahirkan.
Dikutip dari healthline, bayi cyclopia biasanya tak cuma memiliki satu mata, tetapi juga lahir tanpa hidupng. Kendati demikian, terkadang muncul proboscis, yakni organ serupa hidung, yang tumbuh di atas mata ketika bayi masih dalam kandungan.
Cyclopia Sangat Jarang Terjadi pada Manusia
Dilaporkan bahwa cyclopia atau alobar holoprosencephaly biasanya terjadi dalam skala 1 banding 100.000, termasuk kelahiran meninggal.
Tak ada cara untuk mencegah kondisi ini dan belum ditemukan cara untuk mengobatinya. Para peneliti yakin ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko cyclopia. Salah satunya adalah diabetes kehamilan.
Di masa lalu, ada spekulasi yang menyebut paparan kimia atau racun juga menjadi penyebab cyclopia. Namun, belum ditemukan bukti adanya korelasi antara paparan kimia pada ibu dengan risiko bayi cyclopia.
Cyclopia terkadang bisa didiagnosa menggunakan ultrasound ketika bayi masih berada di dalam kandungan. Biasanya pengembangannya bisa dilihat pada minggu ketiga hingga keempat kehamilan.
Ketika hasil ultrasound mendeteksi kondisi abnormal, biasanya dokter akan merekomendasikan MRI fetal untuk hasil yang lebih jelas.
Baik ultrasound maupun MRI tak memiliki risiko bagi ibu dan bayi. Jika cyclopia tak bisa terdiagnosa dalam janin, identifikasinya bisa terlihat secara visual ketika bayi lahir.