KILASBABEL.COM – Imam Al Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan bahwa seluruh anggota badan manusia harus dijaga agar tidak berbuat maksiat dan dosa. Khususnya tujuh anggota badan di antaranya mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan dan kaki.
Pertama, menjaga mata dari empat perkara. Yakni menjaga mata dari melihat perempuan yang bukan muhrim. Menjaga mata dari melihat gambar-gambar yang membangkitkan syahwat. Menjaga mata dari melihat orang lain dengan pandangan menghina. Menjaga mata dari melihat aib orang lain.
Kedua, menjaga telinga dari mendengar perkara bidah, perkataan jahat, perkataan yang sia-sia, dan perkataan yang menyebut-nyebut kejahatan orang lain. Artinya jangan menyalahgunakan nikmat bisa mendengar dengan mendengarkan kemaksiatan.
Ketiga, menjaga lidah dari delapan penyakit lidah. Yakni menjaga lidah agar tidak berkata bohong. Menjaga lidah agar tidak membuat janji tapi mengingkari janji. Menjaga lidah agar tidak ghibah atau mengumpat. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk bertengkar dan membantah perkataan orang lain.
Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk memuji diri sendiri. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk melaknat makhluk Allah. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengucapkan doa supaya orang lain celaka. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengolok-olok dan mengejek orang lain.
Keempat, menjaga perut dari memakan makanan yang haram dan syubhat. Maka manusia diwajibkan berusaha mencari makanan yang halal.
Kelima, menjaga kemaluan dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Manusia tidak dapat menjaga kemaluan kecuali dengan menjaga mata dari melihat yang haram dan menjaga hati supaya tidak berpikir yang bukan-bukan. Serta menjaga perut dari memakan yang haram, syubhat dan berlebihan. Karena semua itu adalah penggerak bagi syahwat.
Keenam, menjaga kedua tangan dari sesuatu yang diharamkan dan jangan menggunakan tangan untuk menyakiti makhluk Allah SWT. Jangan menggunakan tangan untuk menghianati amanah dan mencuri. Serta jangan menggunakan tangan untuk menulis sesuatu yang diharmakan.
Ketujuh menjaga kedua kaki dari berjalan ke tempat yang diharamkan dan berjalan menuju sultan atau penguasa yang zalim. Karena berjalan menuju penguasa yang zalim tanpa dalam kondisi darurat atau terpaksa adalah maksiat. Karena bisa dianggap merendahkan diri dihadapan kezaliman dan menghormati kezaliman mereka. Sedangkan Allah menyuruh manusia berpaling dari orang yang zalim.
Ulama bergelar Hujjatul Islam Zainuddin al-Thusi ini juga menjelaskan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Kelak di Padang Mahsya anggota badan manusia akan bersaksi atas apa saja yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Karena itu, manusia harus menjaga anggota badannya agar tidak berbuat maksiat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS Yasin Ayat 65)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS An-Nur Ayat 24).
Sumber : Republika.