KILASBABEL.COM – Satgas Stunting BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan pendampingan untuk kelas calon pengantin (catin) di Balai KB Sijuk, yang dihadiri oleh 6 pasang catin dari 7 pasang catin yang ada dan terdaftar di KUA.
Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M.Irzal mengatakan berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) jumlah Catin teregister dengan status pendampingan dan jenis pendampingan sebanyak 76 pasangan, namun yang telah dilakukan pendampingan sebanyak 58 pasangan.
Untuk Kecamatan Tanjungpandan jumlah catin selama bulan September yang telah dilakukan pendampingan sebanyak 26 catin. Permasalahan yang sering terjadi pada saat melakukan pendampingan adalah banyaknya catin yang mendaftarkan ke KUA sudah mendekati hari pernikahan sehingga pendampingan oleh kader TPK kurang maksimal.
“Salah satu pasangan catin yang hadir di Kelas catin Balai KB Tanjungpandan adalah pasangan Muhammad Rivani Rizky Putra (25 Tahun) dan Alda Novitasari (23 tahun). Mereka diberikan sertifikat karena menikah di usia ideal,” ujarnya.
Menurut Rivani, salah satu calon pengantin tersebut mengatakan dengan adanya pendampingan ini semakin meningkatkan pengetahuan mereka mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting, selama ini sedikit sekali informasi yang didapat terutama dalam pencegahan stunting.
Untuk itu, Rivani dan pasangannya Alda mengaku senang dan menyambut baik program ini, mereka jadi mengetahui dan merencanakan dengan matang sebelum memutuskan untuk memiliki anak yang sehat, cerdas dan tidak stunting.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting, dimana pencegahan dimulai dari hulu ke hilir dan untuk kali ini melibatkan Calon Pengantin (Catin) sebagai gerbang pencegahan dan deteksi stunting sejak dini.
Data prevalensi stunting di Kabupaten Belitung dari tahun 2021-2023 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSSGI) 2021-2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 adalah sebesar 13,8% pada tahun 2021, 19,6% pada tahun 2022 dan 20,8% pada tahun 2023.
“Prevalensi stunting mengalami kenaikan dari tahun 2021 s.d 2023, untuk itu perlu adanya peningkatakan upaya pencegahan yang dilakukan secara bersama-sama,” ujarnya.
Dalam rangka pendampingan materi untuk Catin, maka dilaksanakan juga sosialisasi dan penyuluhan Kelas Catin di Balai KB Tanjungpandan dan Balai KB Sijuk yang melibatkan PLKB/PKB, Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), Kantor Urusan Agama (KUA) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Technical Asisstant (TA) Satgas Stunting Kabupaten Belitung.
Materi yang disampaikan adalah mengenai kesehatan reproduksi, pencegahan stunting dan pendekatan keagamaan untuk para pasangan Catin.
Sumber : Antara.