Kurang Subur, Prabowo Mau Pindahkan Food Estate dari Kalimantan ke Papua

oleh -153 Dilihat
Foto : by Antara.

KILASBABEL.COM – Anggota dewan pakar TKN Prabowo yang juga merupakan ekonom senior INDEF, Drajad Wibowo mengungkapkan Prabowo Subianto akan mengalihkan program lumbung pangan nasional atau food estate dari Kalimantan ke Merauke.

“Karena food estate yang sekarang dikembangkan di Kalimantan, menghadapi berbagai persoalan karena tanah tidak terlalu subur, top soilnya sedikit, sehingga kurang cocok untuk beberapa hal,” kata Drajad dalam UOB Economic Outlook 2025 di Jakarta, dikutip Kamis (26/9/2024)

Drajad mengatakan, karena tanah Kalimantan tidak terlalu subur untuk beberapa jenis tanaman, pemerintah Prabowo memilih untuk mengembangkan program lumbung pangan itu ke Merauke.

Meski begitu, ia mengakui, Merauke masih banyak kekurangan dari sisi infrastruktur pendukungnya. Namun, ia memastikan dari sisi agrikultur tanahnya lebih baik ketimbang di Kalimantan.

“Kami menyadari tidak bisa mengandalkan Kalimantan karena itu akan dikembangkan di Merauke, karena di Merauke tanahnya flat, luas, tapi memang infrastrukturnya kurang, tapi secara agrikultur sangat bagus,” tegas Drajad.

Ia mengatakan, sejumlah komoditas pangan yang akan ditanam di food estate Merauke itu di antaranya Singkong, Tebu, dan produk tanaman lainnya. Program ini ia pastikan akan melibatkan banyak pihak swasta untuk memperkuat infrastrukturnya terlebih dahulu.

“Namun masalahnya karena accessibility sangat rendah, itu bagaimana transporting the outputs dari Merauke ke daerah lain akan jadi persoalan, karena akan ada logistik cost yang cukup besar, nah itu akan jadi potensi di swasta untuk bergerak di transportasi dan logistik, kita akan genjot dari sana,” kata Drajad.

Sebagaimana diketahui, anggaran ketahanan pangan meningkat 8,83% pada 2025 menjadi Rp 124,4 triliun dari Rp 114,3 triliun pada tahun ini. Anggaran ini akan digunakan untuk penguatan seluruh lini proses penguatan pangan di Indonesia pada tahun pertama presiden terpilih Prabowo Subianto menjabat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto, mengatakan bahwa anggaran ketahanan pangan itu akan dikucurkan untuk kegiatan mulai dari praproduksi, produksi, distribusi, hingga harga pangan di tingkat konsumen.

“Tentu dalam konteks ketahanan pangan itu anggaran yang Rp 124,4 triliun tadi digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan dari praproduksi, produksi, distribusi hingga konsumen,” ucap Suminto dalam program Special Reports CNBC Indonesia, dikutip Selasa (20/8/2024).

Suminto menjelaskan, dari sisi praproduksi, anggaran itu akan digunakan untuk memberikan subsidi pupuk kepada para petani, memberikannya bantuan alat dan mesin pertanian atau alsintan, bantuan benih mulai dari benih ikan maupun pangan, pemberian kredit usaha rakyat atau KUR, hingga subsidi resi gudang.

Lalu, dari sisi produksinya, anggaran yang terus meningkat pesat dari tahun ke tahunnya itu digunakan untuk penguatan program food estate, cetak sawah, pengembangan kawasan padi dan jagung, pembangunan bendungan, jaringan irigasi, embung, perluasan lahan pertanian, hingga asuransi pertanian.

Sementara itu, dari sisi distribusi, anggaran ketahanan pangan itu kata dia juga ada porsinya untuk perbaikan sistem logistik, mulai dari penguatan konektivitas pelabuhan, akses jalan, perbaikan jalanan, jalur kereta api, sampai kepada cold storage untuk perikanan.

“Itu merupakan support dari APBN untuk distribusi. Kemudian juga ada dari sisi pemasaran kita berikan berbagai program termasuk revitalisasi pasar rakyat, cadangan pangan pemerintah, stabilisasi pasokan, gerakan pangan murah, dan seterusnya,” ucap Suminto.

Adapun untuk tingkat konsumen, Suminto mengatakan, anggaran ketahanan pangan ini juga akan digunakan untuk program makan bergizi gratis, kartu sembako, hingga pemberian makan untuk balita yang berisiko stunting sebagaimana yang telah dilakukan selama ini.

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com

No More Posts Available.

No more pages to load.