Golongan Manusia yang Wajahnya akan Menghitam Hari Kiamat, Surat Ali Imran Mengungkapnya

oleh -104 Dilihat
Ilustrasi by Net.

KILASBABEL.COM – Allah SWT menyebutkan keberadaan golongan yang muka mereka kelak akan memekat hari kiamat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran 106-107.

يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Mengapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.” Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.”

Mayoritas ulama menyatakan memutih dan Menghitam nya wajah sebagaimana dimaksudkan dalam kedua ayat Surat Ali Imran di atas, didasarkan pada warna yang sesungguhnya. Putihnya berasal dari cahaya dan hitamnya berasal dari kegelapan.

Imam Az-Zamakhsyari dalam kitabnya al-Kasyaf menyatakan sebagai berikut:

“فمن كان من أهل نور الدين وُسِمَ ببياض اللون وإسفاره وإشراقه، وابيضَّت صحيفته وأشرقت، وسعى النور بين يديه وبيمينه. ومن كان من أهل ظلمة الباطل وُسِمَ بسواد اللون وكسوفه وكمده واسودَّت صحيفته وأظلمت، وأحاطت به الظلمة من كل جانب”.

“Barangsiapa yang termasuk golongan ahli cahaya agama, maka ia ditandai dengan putihnya warna kulitnya, cerahnya warna kulitnya, putih dan terang, serta cahaya yang memancar di antara kedua tangan dan kedua telapak tangannya.

Barangsiapa yang berasal dari golongan kegelapan kebatilan, maka ia ditandai dengan kegelapan warna, kegelapan dan kesuraman, buku catatannya menjadi hitam dan gelap, dan kegelapan mengelilinginya dari segala sisi.”

Mengapa Az-Zamakhsyari mengaitkan putih dan hitamnya warna pada wajah, meskipun seluruh tubuh berwarna putih atau hitam? Hal ini karena wajah adalah hal pertama yang dilihat dari seseorang dan merupakan anggota tubuh yang paling mulia.

Memutihnya wajah ini ada dua bagian yaitu pertama, putih secara umum bagi setiap mukmin, dan kedua, putih secara khusus bagi umat ini. Umat ini memiliki keistimewaan, karena putihnya akan menjadi cahaya yang akan dikenal pada hari kiamat.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ حَوْضِي أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ مِنْ عَدَنٍ لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ الثَّلْجِ وَأَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ وَلَآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَصُدُّ النَّاسَ عَنْهُ كَمَا يَصُدُّ الرَّجُلُ إِبِلَ النَّاسِ عَنْ حَوْضِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَعْرِفُنَا يَوْمَئِذٍ قَالَ نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا

“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhya telagaku lebih jauh daripada jarak Ailah dengan Adn. Sungguh ia lebih putih daripada salju, dan lebih manis daripada madu yang dicampur susu. Dan sungguh, wadahnya lebih banyak daripada jumlah bintang. Dan sungguh, aku menghalangi manusia darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta manusia dari telaganya.” Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah tuan mengenal kami pada waktu itu? ‘ Beliau menjawab: ‘Ya. Aku mengenal. Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat selainnya. Kalian muncul padaku dalam keadaan putih bersinar disebabkan bekas air wudlu’.” (HR Muslim)

Ibnu Abbas menyatakan:

قال ابن عباس: تبيضُّ وجوه أهل السنة والجماعة، وتسودُّ وجوه أهل البِدْعَة والفرقة

“Ahlus Sunnah wal Jamaah akan memutih wajah mereka dan ahli bidah dan perpecahan akan menghitam muka mereka.”

Imam Ahmad dalam Musnadnya Ahmad menyebutkan dari Abi Ghalib, dia berkata, “Aku mendengar Abu Amamah menuturkan dari Nabi SAW bahwa yang dimaksud dalam surat Ali Imran 7 dan 106 adalah golongan Khawarij.

Dalam kitab Tafsirnya, Imam Al-Qurthubi menyatakan demikian:

يعني يوم القيامة حين يبعثون من قبورهم تكون وجوه المؤمنين مبيضَّة ووجوه الكافرين مسودَّة. ويقال: إن ذلك عند قراءة الكتاب، إذا قرأ المؤمن كتابه فرأى في كتابه حسناته استبشر وابيضَّ وجهه، وإذا قرأ الكافر والمنافق كتابه فرأى فيه سيئاته اسودَّ وجهه. ويقال: إن ذلك عند الميزان إذا رجحت حسناته ابيضَّ وجهه، وإذا رجحت سيئاته اسودَّ وجهه. ويقال: ذلك عند قوله تعالى: ﴿وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ﴾ [يس: 59]. ويقال: إذا كان يوم القيامة يؤمر كل فريق بأن يجتمع إلى معبوده، فإذا انتهوا إليه حزنوا واسودَّت وجوههم، فيبقى المؤمنون وأهل الكتاب والمنافقون؛ فيقول الله تعالى للمؤمنين: “من ربُّكم؟” فيقولون: ربنا الله عز وجل فيقول لهم: “أتعرفونه إذا رأيتموه”. فيقولون: سبحانه! إذا اعترف عرفناه. فيرونه كما شاء الله.

فيخرّ المؤمنون سُجَّدًا لله تعالى، فتصير وجوههم مثل الثلج بياضًا، ويبقى المنافقون وأهل الكتاب لا يقدرون على السجود فيحزنوا وتسودّ وجوههم؛ وذلك قوله تعالى: ﴿يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ

“Artinya, pada hari kiamat, ketika mereka dibangkitkan dari kuburnya, wajah orang-orang mukmin akan menjadi putih dan wajah orang-orang kafir akan menjadi hitam. Dikatakan bahwa itu adalah saat dibacakannya catatan amal, jika seorang mukmin membaca catatan amalnya dan melihat di dalamnya kebaikan-kebaikannya, maka wajahnya akan berseri-seri dan putih, dan jika orang kafir dan munafik membaca catatan amalnya dan melihat di dalamnya kejelekan-kejelekannya, maka wajahnya akan menghitam.

Pendapat menyebut bahwa hal itu berlangsung ketika penimbangan amal. Ketika amal baiknya lebih banyak, wajahnya akan menjadi putih, dan ketika amal buruknya lebih banyak, wajahnya akan menjadi hitam. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT Surat Yasin ayat 59.

وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ

“Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.

Dikatakan, “Apabila hari kiamat tiba, setiap kelompok diperintahkan untuk berkumpul di hadapan berhala-berhala mereka. Ketika mereka sampai di sana, mereka bersedih hati dan wajah mereka menghitam, meninggalkan orang-orang yang beriman, ahli kitab, dan orang-orang munafik.

Allah berfirman kepada orang berfirman, “Siapakah Tuhanmu?” Mereka menjawab, ‘Tuhan kami ialah Allah Yang Maha Esa.’ Dia (Allah) berfirman kepada mereka, ”Apakah kamu dapat mengenali-Nya jika kamu melihat-Nya? Mereka akan menjawab: “Allah Yang Maha Kuasa! Jika Dia mengaku, kami akan mengenal-Nya. Mereka melihat-Nya sebagaimana yang dikehendaki Allah.

Orang-orang mukmin bersujud kepada Allah, lalu wajah mereka menjadi putih bagaikan salju, sedangkan orang-orang munafik dan ahli kitab tidak dapat bersujud, maka mereka bersedih dan wajah mereka menghitam. Inilah yang dikatakan: “Pada hari ketika wajah-wajah menjadi putih dan wajah-wajah menjadi hitam.”

No More Posts Available.

No more pages to load.