Pj Wali Kota Pangkalpinang dan Kakanwil Kemenkumham Babel Apresiasi Peresmian Pondok Pesantren Al-Istiqomah di Lapas Pangkalpinang

oleh -92 Dilihat
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang mencatat sejarah dalam upayanya melakukan pembinaan warga binaan. Langkah inovatif diwujudkan dengan diresmikannya Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Senin (14/10/2024). (ist)

KILASBABEL.COM –Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang mencatat sejarah dalam upayanya melakukan pembinaan warga binaan. Langkah inovatif diwujudkan dengan diresmikannya Pondok P esantren Al-Istiqomah, Senin (14/10/2024).

Ini adalah wujud nyata dari upaya Lapas Pangkalpinang untuk membentuk warga binaan yang siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang taat, berakhlak mulia, dan berdaya guna.
Pondok Pesantren Al-Istiqomah merupakan salah satu bentuk inovasi pembinaan rohani bagi Warga Binaan Lapas Pangkalpinang. Acara ini juga sekaligus menandai peluncuran program “Masuk Napi, Keluar Santri”, pengukuhan guru mengaji, dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan berbagai stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, memberikan apresiasi tinggi kepada Lapas Pangkalpinang atas upaya yang inovatif dalam membina Warga Binaan melalui pendekatan spiritual.
Kehadiran Pondok Pesantren Al-Istiqomah ini, kata dia, menjadi bukti nyata bahwa Lapas Pangkalpinang bukan hanya tempat menegakkan hukum, tetapi juga menjadi pusat pembinaan moral dan keagamaan bagi warga binaan.
“Kami sangat mengapresiasi program ini sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam mengembalikan Warga Binaan ke masyarakat dengan bekal agama yang kuat,” ujar Pj Wali Kota.
Senada, Kakanwil Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung, Harun Sulianto, juga memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas (Kalapas) Pangkalpinang, Hidayat yang terus berinovasi dalam menjalankan pembinaan warga binaan.
Katanya, Pesantren Al-Istiqomah adalah wujud nyata dari Nawacita Presiden dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk mereka yang berada di dalam Lapas.
“Kegiatan ini selaras dengan arahan Menteri Hukum dan HAM, yang menekankan pentingnya pembinaan yang humanis dan berbasis spiritual, sesuai amanat Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan,” ungkapnya.
Selanjutnya, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lapas Pangkalpinang dengan Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang dan Pondok Pesantren Azamtu Pangkalpinang.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung berbagai program pembinaan di Lapas Pangkalpinang, khususnya yang terkait dengan pendidikan agama dan keterampilan.
Kegiatan ditutup dengan pengukuhan guru mengaji yang menjadi salah satu sorotan dalam acara ini. Guru mengaji yang akan berperan aktif dalam membimbing para santri di Pesantren Al-Istiqomah diharapkan dapat menjadi teladan bagi Warga Binaan dalam mendalami agama, memperbaiki diri, dan mengamalkan ajaran Islam secara konsisten, atau dikenal dengan istilah istiqomah.
Sementara itu, Kalapas Pangkalpinang Hidayat menambahkan, peresmian Pesantren Al-Istiqomah dan launchinh program Masuk Napi Keluar Santri ini sejalan dengan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, dimana salah satu fungsi lapas adalah sebagai pembinaan.
“Ini juga wujud kita sesuai dengan arahan pimpinan, baik dari Kementerian, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan kantor wilayah, kita meimplementasikan pembinaan dalam hal ini untuk pembinaan kepribadian, sehingga warga pembinaan setelah bebasnya nanti, dia bisa diterima di tengah-tengah masyarakat. Paling tidak dia menjadi kebanggaan keluarganya dan bisa hidup secara wajar, taat pada hukum, dan aktif dalam pembangunan berdasarkan Pancasila, yang terutama tidak kembali lagi ke lapas dalam tindak pidana yang lain,” kata Kalapas Hidayat.
Hidayat menjelaskan, dalam pelaksanaan program ini, pihaknya bekerjasama Kementerian Agama Pangkalpinang dan Pondok Pesantren. Dan dalam pembelajarannya meliputi berabtas bua huruf hijaiyah, kelompok tahfiz, fiqih, muamalah hingga ibadah, sehingga diharapkan warga binaan memiliki budi pekerti yang lebih baik.
“Untuk hari ini ada 603 orang warga binaan yang kita bina. Nah, harapannya mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat dengan bekal, bisa pengendalian diri, budi pekerti dan ahlak yang baik. Sehingga setelah dia bebas, dia dapat bersama-sama dengan keluarganya dan membangun bersama masyarakat yang lain dan unsur-unsur yang lain, hilang stigma negatif terhadap mereka,” harap Hidayat.
Karena itu, Kalapas mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa yang diberikan oleh Pemkot Pangkalpinang terutama Pj Wali Kota Pangkalpinang. Dia berharap dukungan tersebut akan terus bisa ditingkatkan.
“Ya tentunya ini juga tak lepas dari support dan dukungan dari Pak PJ Wali Kota yang luar biasa, sehingga kita juga nanti ke depannya bisa menggandeng stakeholder lainnya. Ya untuk men-support di sini, menambah gurunya, kemudian mungkin nanti sarana prasarana pembinaan pesantrennya. Dan itu alhamdulillah pada hari ini Pak PJ Wali Kota sudah hadir menunjukkan bahwa pemerintah kota betul-betul mendukung dan menjadikan motivasi untuk kita berbuat lebih baik lagi,” tutup Hidayat.(bond)

No More Posts Available.

No more pages to load.