‘Nyagu Batang Rumbia’, Tradisi yang Masih Dipertahankan Masyarakat Bangka

oleh -81 Dilihat
Masyarakat sedang melakukan proses nyagu batang rumbia (Dok: RRI/Rohana)

KILASBABEL.COM – Tradisi nyagu batang rumbia masih dilakukan masyarakat Bangka hingga saat ini.

“Tradisi ini merupakan bagian dari warisan masyarakat Bangka yang masih dipertahankan hingga saat ini, nyagu batang rumbia ini sudah turun temurun biasanya jelang bulan puasa selalu kami lakukan” kata Wak Saunit.

Dikatakan, nyagu batang rumbia merupakan tradisi yang lahir dari kehidupan masyarakat agraris Bangka, khususnya mereka yang memanfaatkan pohon rumbia sebagai bahan pokok.

Pohon rumbia atau sagu memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bangka, terutama sebagai bahan makanan. Melalui proses pengolahan batang pohon rumbia, masyarakat menghasilkan sagu yang digunakan sebagai bahan makanan pokok, seperti untuk pembuatan kue tradisional atau makanan lainnya.

“Kalau hasil dari batang rumbia yang berubah menjadi sagu ini biasanya akan dibuat takjil pada saat Ramadan,” katnya.

Tradisi ini tidak hanya sekadar aktivitas ekonomi atau agraris, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan spiritual. Nyagu batang rumbia biasanya dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat setempat, yang memperlihatkan kuatnya semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

“⁶Kegiatan ini sering kali diiringi oleh upacara adat dan doa bersama, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan melalui hasil alam,” Saunit. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.