LAM Belitung Sebut Tradisi “Ruwahan” Perkuat Rasa Kebersamaan Jelang Ramadhan

oleh -69 Dilihat
Ilustrasi. (ist)

KILASBABEL.COM – Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung Achmad Hamzah mengatakan tradisi “ruwahan” yang dilaksanakan umat muslim di daerah itu dapat memperkuat rasa kebersamaan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

“Tradisi “ruwahan” atau “beruah” ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong,” katanya di Tanjungpandan, Selasa (18/2/2025).

Hal ini disampaikan Achmad Hamzah dalam acara “Beruah Massal” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan.

Tradisi “ruwahan” atau “beruah” dilaksanakan di bulan Sya’ban kalender Hijriah atau menjelang bulan suci Ramadhan.

Tradisi “ruwahan” atau “beruah” diisi dengan kegiatan pembacaan doa bersama dan dilanjutkan dengan ramah tamah makan bersama.

Ia mengatakan, LAM Belitung memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Perawas yang telah melestarikan tradisi “beruah massal” rutin setiap tahun menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

“Kami dari LAM Belitung sangat mengapresiasi sekali terselenggaranya kegiatan ini,” ujarnya.

Dia menyebutkan, “ruwahan” atau “beruah” massal bukan hanya sebuah tradisi semata, melainkan menjadi sebuah cara untuk mengenang mendoakan para leluhur yang telah berpulang.

Di sisi lain, lanjut dia, dengan berlangsungnya kegiatan “ruwahan” dan “beruah” ini mengingatkan umat muslim akan tibanya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

“Kami berharap tradisi “ruwahan” atau “beruah” ini dapat terus dilestarikan karena kegiatan ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan semangat gotong royong antar masyarakat,” katanya.

Kepala Desa Perawas, Yahya di Tanjungpandan, Selasa mengatakan pihaknya rutin melaksanakan kegiatan “beruah massal” setiap tahun guna menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Selain sebagai ajang silaturahmi, kata Yahya, kegiatan “beruah massal” merupakan bentuk pemberdayaan dalam bidang adat dan budaya Belitung.

“Jadi kegiatan “beruah massal” ini sebagai bentuk pelestarian dan pemberdayaan adat budaya,” ujarnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.