KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang terus berinovasi dalam mendukung ketahanan pangan dan pembinaan kemandirian warga binaan. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan ialah membudidayakan tanaman Krokot Topyari Merah (Portulaca oleracea L).
Tanaman ini dikenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan bernilai ekonomi tinggi.
Kepala Lapas Pangkalpinang, Sugeng Indrawan, menyampaikan bahwa budidaya krokot ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
“Kami ingin memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan, sehingga setelah mereka selesai menjalani masa pidana, mereka memiliki bekal untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).
Krokot Topyari Merah memiliki ciri khas dengan daun yang lunak serta batang yang berwarna kemerahan, kadang juga berwarna agak hijau, dengan ukuran yang tergolong kecil. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias atau pakan jangkrik.
Namun, yang tidak banyak diketahui adalah krokot memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat bagi tubuh.
Kandungan vitamin A pada krokot lebih tinggi dari brokoli. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, Krokot dikenal sebagai “Sayur untuk Umur Panjang” karena dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.
Manfaat krokot bagi kesehatan yaitu menyehatkan mata, mencegah stroke, menjaga kesehatan tulang dan gigi, menjaga daya tahan tubuh dan membantu tidur lebih nyenyak. Merebus krokot lalu diminum air rebusannya akan menghasilkan nutrisi yang mudah diserap oleh tubuh.
Selain itu, tanaman ini juga kaya akan antioksidan dan omega-3 yang baik bagi tubuh. Budidaya krokot di Lapas Pangkalpinang diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari program pembinaan, tetapi juga membuka peluang bagi warga binaan untuk memiliki keterampilan wirausaha di bidang pertanian setelah mereka bebas nanti.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan, sekaligus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan Lapas Pangkalpinang yang lebih produktif dan bernilai ekonomi,” tambah Sugeng.
Dengan adanya budidaya krokot ini, diharapkan Lapas Pangkalpinang terus berkontribusi dengan inovasi lainnya dan sekaligus mendukung 13 program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas melalui produk hasil budidaya yang bernilai ekonomi dan kesehatan.(eno/SP)






