dr Della Rianadita Akhirnya Beberkan Alasan Laporkan Akun TikTok Anak Muda O Pos, Mental Keluarga Sampai Depresi Gegara Fitnah yang Beredar

oleh -576 Dilihat
dr Della Rianadita.(Foto/Ist)

KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah (RSUDDH) Kota Pangkalpinang, dr. Della Rianadita akhirnya angkat bicara terkait laporan dirinya terhadap pemilik akun Tiktok “Anak Muda O Pos” yang belakangan ini menjadi perhatian publik.

Della beralasan, dirinya melaporkan pemilik akun Tiktok “Anak Muda O Pos” ke Polresta Pangkalpinang karena dampak besar yang dirasakan oleh keluarganya, terutama orang tuanya yang sampai menarik diri dari lingkungan sosial akibat fitnah yang beredar masyarakat melalui media sosial.

“Jadi saya melaporkan kasus ini, karena orang tua yang menerima dampak sosial, bukan karena hal lain. Karena saya sudah biasa menghadapi isu-isu yang beredar, tapi yang kali ini terlalu kejam dan menyakiti hati keluarga,” ungkap Della kepada kilasbabel.com, Minggu (16/3/2025).

Della mengaku, awalnya dirinya hanya diam ketika akun TikTok Anak Muda O Pos mulai menyebarkan konten negatif yang menyerangnya secara pribadi. Bahkan hingga berjalan dua bulan, ia pun tetap memilih diam dan tidak merespon isi konten-konten tersebut.

Namun lama-kelamaan, ia mulai menyadari dan merasakan betapa besarnya pengaruh konten-konten media sosial tersebut terhadap keluarganya, terutama pada orang tuanya.

Bagaimana tidak, kata Della, kedua orang tuanya yang selama ini aktif ke masjid dan menghadiri tahlilan, tiba-tiba menarik diri. Bahkan orang tuanya, menolak keluar rumah, menghindari pertemuan dengan tetangga dan menutup diri dari lingkungan sosial.

“Mereka tidak mau ke masjid, tidak mau tahlilan. Saya tanya kenapa, ternyata mereka malu, orang-orang ngomongin saya, ngomongin anaknya. Itu yang membuat saya seperti ditampar,” ucap Della.

Karena itulah, dirinya pun mengambil langkah dengan melaporkan pilik akun TikTok Anak Muda O Pos ke Polresta Pangkalpinang untuk membuktikan bahwa dirinya tidak seperti yang dituduhkan di dalam konten-konten tersebut.

“Jadi saya harus membuktikan kepada mereka bahwa saya tidak seperti yang dituduhkan. Itu alasan saya melapor, bukan untuk diri saya sendiri, tapi demi orang tua saya,” katanya.

Disisi lain, lanjut Della, selain mental orang tuanya yang terganggu akibat fitnah tersebut, fsikologis anak-anaknya pun juga ikut terganggu. Terutama anaknya yang kini sudah duduk di bangku SMP, yang mana sudah mulai mengerti media sosial.

“Ya sejak konten-konten fitnah tentang saya berseliweran di TikTok, anak saya sempat malu dengan teman-teman sekolahnya. Tapi secara perlahan, saya jelaskan bahwa itu hanyalah fitnah,” beber Della.

Tak cuma itu, lebih lanjut Della menceritakan bahwa bukan hanya keluarganya di Pangkalpinang yang terkena dampaknya, tetapi juga kerabat di Jawa. Suaminya, dr. Kuncoro Bayu Aji, yang merantau ke Bangka, juga mendapat tekanan.

“Bahkan ibu mertua saya sampai menelepon, saudara-saudara di Jawa semua bertanya, ada apa ini? Kenapa ada berita seperti ini? Ternyata dampaknya luas sekali,” katanya.

Menurutnya, konten di TikTok itu bukan hanya menyerang dirinya dan suaminya, tetapi juga keluarganya secara keseluruhan. Ia merasa ada upaya untuk menghancurkan nama baiknya dan merenggut ketenangan keluarganya.

“Jadi sekali lagi, atas alasan-alasan inilah saya melaporkan kasus ini ke Polresta Pangkalpinang dengan harapan kebenarannya akan terungkap,” tutur Della.

Setelah kasusnya ditangani kepolisian, lanjut Della, Polresta Pangkalpinang pun akhirnya mengamankan Trie Lius Putri (26) yang diduga sebagai pemilik akun TikTok Anak Muda O Pos. Mengetahui hal itu, dirinya masih merespon dengan biasa.

Namun setelah pihak kepolisian menetapkan tersangka kedua yakni dr Surya Hafidiansyah Putra yang diduga sebagai dalang dari pemilik akun TikTok tersebut, betapa terkejut dirinya, yang mana pelakunya ternyata seorang rekan seprofesi bahkan seorang dokter juga.

“Saya seperti mimpi. Setelah kami serahkan semuanya ke pihak kepolisian, ternyata pelakunya diduga kuat adalah sesama dokter. Itu sedihnya dua kali lipat,” katanya.

Namun setelah diketahui siapa dalang pemilik akun TikTok tersebut, Della menyayangkan ada asumsi lain dari masyarakat. Dirinya dinilai tetap ngotot dalam kasus dugaan pencemaran nama baik tersebut.

Padahal awalnya, dirinya tidak mengetahui siapa dalang dari pemilik akun TikTok tersebut. Munculnya nama dokter Surya, merupakan hasil dari penyelidikan dari pihak kepolisian.

“Jadi tolong lihat juga dari sisi saya sebagai korban, dimana keadilan untuk saya?. Banyak yang bilang ini hanya pencemaran nama baik, namun keluarga saya sampai depresi,” kata Della.

Della menambahkan, mestinya sesama dokter sudah mengetahui Kode Etik Kedokteran Indonesia (KEKI). Dimana pada pasal 18 sudah disebutkan bahwa dokter wajib memperlakukan sesama dokter dengan baik, sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Untuk itu, lanjutnya, setelah kasus ini masuk ke ranah hukum, dia memilih untuk menyerahkan seluruh prosesnya kepada kepolisian. Dirinya percaya penyidik Polresta Pangkalpinang bisa bekerja secara profesional dan sesuai aturan yang ada.

“Minimal tabir kebenaran saat ini mulai terungkap. Makanya, saya serahkan semuanya ke kepolisian. Saat ini, saya. hanya ingin istirahat, fokus dengan keluarga dan ibadah. Biarkan hukum yang bekerja,” tutupnya.(eno)

No More Posts Available.

No more pages to load.