Hadiri Coffee Morning, Pj Wali Kota Bahas Anggaran dan Beberapa Isu di Pangkalpinang

oleh -314 Dilihat
Pj Wali Kota Pangkalpinang saat sesi wawancara bersama awak media usai kegiatan Coffee Morning di Balai Besar Betason Kantor Walikota Pangkalpinang, Selasa (22/4/2025).(Foto/Nugraha)

KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, beserta Sekretaris Daerah (Sekda) dan juga Forkopimda yang ada di Kota Pangkalpinang melaksanakan kegiatan coffee morning untuk membahas perkembangan dan isu-isu terkini yang ada di Kota Pangkalpinang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang Balai Besar Betason Kantor Walikota Pangkalpinang pada Selasa, (22/4/2025).

Salah satu yang dibahas adalah kondisi keuangan Kota Pangkalpinang yang sedang tidak baik-baik saja dalam menghadapi Pilkada Ulang tahun 2025 ini.

“Kalau kemarin ada yang ikut hadir di provinsi, kemarin pimpinan DPRD Provinsi begitu juga Pak Gubernur baru yang terpilih menyampaikan hal yang sama, sebetulnya kondisi Bangka Belitung sedang tidak baik-baik saja, jumlah defisitnya mencapai angka Rp271 miliar, Pak Gubernur meminta kita semua untuk bahu membahu mengantisipasi hal tersebut,” ucap Unu Ibnudin.

Untuk kota Pangkalpinang sendiri kondisi keuangannya juga mengalami defisit sebesar Delapan Miliar. Hal tersebut disampaikan oleh Unu Ibnudin setelah melihat paparan kondisi keuangan dari Bakeuda Kota Pangkalpinang.

“Dari kondisi yang ada, setelah dimaksimalkan sumber anggaran nya ternyata masih minus Delapan Miliar, ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama bagaimana untuk mencari cara menutupinya,” jelasnya.

Unu Ibnudin menyampaikan bahwa dirinya sedang berjuang untuk mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Pusat dan juga Pemerintah Provinsi untuk menanggulangi masalah tersebut.

“Kami sampaikan kepada teman-teman OPD, saya lagi berjuang mendapatkan hibah baik dari pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat minimal sebanyak Rp10 miliar, itu pun jika terpenuhi kita masih defisit sebanyak dua miliar,” ungkapnya.

Pj Wali Kota menyebutkan bahwa dirinya mempertahankan agar hak-hak pegawai tidak dipotong untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut meskipun perintah dari pusat harus memotong anggaran tersebut.

“Saya mempertahankan agar hak-hak pegawai seperti TPP misalnya untuk tidak dipotong guna menutupi anggaran yang kurang, karena ini akan berdampak pada kualitas pekerjaan nantinya, kasian juga kepada para pegawai jika dipotong. Meskipun perintah dari pusat sana berbeda,” sebutnya.

Unu Ibnudin berharap di tahun ini semua dapat berjuang bersama-sama karena dampak nya sangat besar, terutama dampak sosial kepada masyarakat.

“Bagi teman-teman di daerah ini mungkin hal biasa, tetapi bagi saya yang di instansi vertikal hal seperti ini cukup menjadi prihatin, termasuk mungkin tadi yg disampaikan oleh Pak Sekda dengan kondisi keadaan seperti ini sudah menjadi ujian kita bersama tentu berdampak dengan kondisi pemerintahan dan ekonomi yang tidak baik-baik saja juga berdampak kepada masyarakat,” jelasnya.

Dirinya berharap agar pegawai yang mengabdikan diri kepada masyarakat dapat lebih meningkatkan kepedulian dan tidak terlena dengan keadaan.

“Dengan berbagai upaya keikhlasan kita dan resiko terberat yang harus kita penuhi tahun ini kita berjuang bersama-sama, tolong kepeduliannya ditingkatkan jangan terlena, kondisi begini dampak sosialnya banyak. Saya mohon maaf jika selama saya menjalankan tugas banyak yang masih kurang,” pungkasnya.

Selain anggaran, dalam kegiatan coffee morning tersebut juga membahas isu-isu penting terkini yang harus diselesaikan antara lain adalah banjir, keberadaan pengamen dan pengemis di perempatan lampu merah, tambang timah illegal dan juga tempat prostitusi yang dikabarkan masih aktif dan berkegiatan.(nuggi3)

No More Posts Available.

No more pages to load.