KILASBABEL.COM – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menyiapkan lahan seluas 8 hektar untuk pembangunan Sekolah Rakyat yang berlokasi di Dusun Seberang, Desa Selinsing, Kecamatan Gantung yang merupakan Area Penggunaan Lainnya (APL).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Belitung Timur (DSP3A), Yulhaidir usai Rapat pembahasan pembangunan Sekolah Rakyat di Ruang Kerja Bupati, Kamis (24/4/2025).
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur sudah menyiapkan beberapa lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat, diantaranya aset dalam bentuk gedung pinjam pakai (Ex Kantor UPT Pendidikan) di Kecamatan Damar.
Kemuda lokasi kedua, di Desa Selingsing Kecamatan Gantung dengan luas lahan di bawah 5 hektar dan sudah bersertifikat tanah yang hanya seluas 3,8 hektar. Dan lokasi ketiga yang menggunakan Area Penggunaan Lainnya (APL) di Desa Selingsing Kecamatan Gantung dengan luas 7 hektar.
“Dari ketiga lokasi tersebut, lokasi di Dusun Seberang, Desa Selinsing memiliki luas yang besar. Karena kebutuhan untuk sekolah rakyat itu berada di ring 5-10 hektar. Oleh karena itu kita memilih lokasi yang ketiga ini yang memiliki luas yang sesuai,” ujarnya.
Terkait kesiapan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, Yulhaidir mengatakan sampai sejauh ini sudah diangka 80 persen. Tinggal menyesuaikan dengan peta lokasi dan penetapan baru dari luas sebelumnya yang hanya 7 hektar.
“Dan kemudian bagaimana nanti pengajuan dari PUPR untuk masalah sertifikat, kenaikan status. Selain itu juga tadi kita sudah melakukan sosialisasi terkait sekolah rakyat ini dengan para guru dan peninjauan ke lapangan dengan tim PUPR,” ujarnya.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang bertujuan untuk memberikan pendidikan berkualitas dan gratis kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu, terutama miskin ekstrem. di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Sekolah rakyat ini ditargetkan benar-benar untuk masyarakat miskin dan miskin ektrem. Dan semoga juga nanti bisa memprioritaskan anak-anak sekolah yang berada di daerah pulau, seperti dari pulau buku limau, batun, ketapang dan long,” ujarnya. (*)