KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di sejumlah daerah akan menggelar aksi damai menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang jatuh pada 1 Mei ini. Namun tak demikian di Provinsi Bangka Belitung.
Demikian ditegaskan Ketua DPD Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Darusman Aswan. Dia memastikan bahwa pihaknya tidak akan menggelar aksi damai menjelang May Day.
“Ya demi menjaga kondusifitas di Babel, kami SPSI Babel sepakat tidak akan menggelar aksi damai di peringatan May Day 2025,” kata Darusman, Sabtu (26/4/2025).
Darusman mengatakan, selain menjaga kondusifitas, alasan pihaknya tidak menggelar aksi damai karena berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, pihaknya tidak mendapatkan feedback dari kegiatan tersebut.
Malah diakuinya, peringatan May Day yang dilakukan SPSI Babel hanya terkesan agenda rutin tahunan yang bersifat ceremony.
“Nah sebagai gantinya, tahun ini peringatan may day kita laksanakan dengan format yang berbeda. Biasanya kita laksanakan di outdoor, tapi tahun ini kita laksanakan di indoor, yang mana kegiatannya berupa seminar interaktif dan talkshow,” tegas Darusman.
Dia menyebut, rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Gedung Pasir Padi Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Babel dengan mengundang seluruh forkopimda dan stakeholder Provinsi Bangka Belitung.
Selain itu, Darusman menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya akan menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Dinas Tenaga Kerja Provinsi Babel, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Bangka Belitung, Ketua DPRD Babel dan pengamat ekonomi dari Universitas Bangka Belitung.
“Insyaallah kegiatan ini akan dibuka secara langsung oleh Gubernur Babel, Pak Hidayat Arsani dan dihadiri 300 anggota SPSI,” terang Darusman.
Terkait isu yang diangkat dalam talkshow nanti, lebih lanjut Darusman menyebut ada tiga hal yang akan dibahas oleh SPSI Babel yaitu menakar situasi Bangka Belitung pasca tata kelola timah, optimalisasi peran Tripartit Babel secara berjenjang dan penegakkan hukum ketenagakerjaan secara komprehensif.
“Nah tiga hal ini yang kita angkat nanti, kita dialogkan dan kita diskusikan dengan ratusan anggota yang hadir,” katanya.
Untuk itu, Darusman berharap, peringatan may day ini tidak hanya sekedar merayakannya saja, namun momen ini diharapkan mampu menambah atau memperbanyak generasi yang bersifat objektif untuk menguatkan peran pengurus SPSI Babel guna memperjuangkan kepentingan pekerja yang cenderung tidak mendapatkan haknya seperti hak jaminan sosial, hak jaminan kesehatan dan hak mendapatkan upah yang layak.
“Jadi di momen may day ini besar harapan kita, Bangka Belitung menjadi provinsi yang betul-betul memperlakukan undang-undang lebih adil, lebih menyentuh ke semua lini
Nah, secara garis besar, kita yang sudah terorganisir oleh SPSI, mereka sudah hampir normatifnya sudah terpenui. Yang kita berikan perhatian ini sebetulnya lebih banyak ke eksternal, karena banyak pekerja kita yang belum dinaungi oleh serikat pekerja itu masih banyak mereka tidak mendapatkan hak. Nah itu menjadi perhatian kita,” ungkap Darusman.
Karena itu, Darusman sangat mengharapkan dengan terpilihnya Gubernur Babel yang baru mampu melakukan sebuah perbaikan – perbaikan masa lalu dan mampu menyatukan atau pun menguatkan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit. Sebab diakui Darusman, selama ini lembaga tersebut kurang mendapatkan perhatian dari kepala daerah baik itu tingkat kabupaten/kota maupun Provinsi Bangka Belitung.
“Maka dari itu, dengan gubernur baru yang berlatar belakang seorang pengusaha, mudah-mudahan lebih memahami keadaan, sehingga harapan kita ke depan Babel bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lainnya, yang mana nantinya jaminan sosialnya betul-betul tidak ada lagi yang terabaikan, upahnya juga tidak sembarangan, sehingga kesejahteraan buruh tidak hanya sekedar kamuflase, tapi benar-benar di eksekusi,” pungkas Darusman.(eno)
