KILASBABEL.COM – Sejumlah masyarakat di Bangka Belitung menyampaikan keluhan atas lamanya antrean keberangkatan haji, khususnya untuk jalur reguler yang mencapai hingga 20 tahun.
Melalui Opini Publik Pro1 RRI Sungailiat terkait informasi Arab Saudi berikan sanksi tegas kepada Haji Ilegal, Sahbudin, mengeluhkan lamanya daftar tunggu keberangkatan serta daftar tunggu haji, ia berharap ada solusi dari pemerintah agar masyarakat tidak harus menunggu terlalu lama untuk menunaikan rukun Islam kelima itu.
“Usia saya sudah hamper 70 tahun, saya mendaftar tahun 2018 dengan estimasi kebernagkatan tahun 2038, lama sekali, sementara umur tidak muda lagi”, ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bangka Ahmad Zakwan, menjelaskan bahwa antrean panjang disebabkan oleh tingginya minat masyarakat serta terbatasnya kuota haji nasional yang dialokasikan ke daerah.
“Untuk haji reguler di Babel saat ini, estimasi keberangkatan memang sekitar 20 tahun, sedangkan haji plus bisa mencapai 10 tahun,” ujarnya.
Zakwan menambahkan, pihaknya terus mendorong peningkatan pelayanan dan transparansi informasi agar masyarakat bisa memantau perkembangan pendaftaran secara real-time. Ia juga menyarankan calon jemaah memahami berbagai jalur haji yang tersedia sesuai kemampuan dan kesiapan masing-masing.
Sebagai alternatif, Ahmad Zakwan turut menjelaskan soal haji furoda, yaitu jalur haji non-kuota yang diselenggarakan langsung oleh pihak swasta.
“Haji furoda tidak melalui antrean, namun biaya jauh lebih tinggi dan tetap harus melalui proses verifikasi visa dari pemerintah Arab Saudi,” jelasnya.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk berhati-hati memilih pihak penyelenggara agar tidak terjebak pada penawaran yang menyesatkan. Kemenag Babel terus melakukan sosialisasi dan pengawasan untuk memastikan semua calon jemaah mendapatkan layanan sesuai regulasi. (*)