KILASBABEL.COM – Dalam hal menjaga komitmen untuk menyediakan data yang akurat kepada pemerintah dan masyarakat, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang mengadakan kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bulan April 2025 pada Jumat, (2/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen BPS Pangkalpinang untuk menyediakan data statistik yang akurat kepada pemerintah dan masyarakat.
“Kegiatan rilis ini merupakan komitmen kami untuk menyediakan data statistik yang akurat kepada pemerintah dan juga masyarakat kota Pangkalpinang,” ungkapnya kepada kilasbabel.com saat dijumpai usai kegiatan.
Dewi mengatakan, ada hal menarik terkait lonjakan inflasi di bulan April 2025 setelah sebelumnya disebabkan oleh normalisasi tarif listrik.
Menurutnya berdasarkan hasil survei mereka, ada komoditas lain yang cukup kuat untuk menggerakkan inflasi selain normalisasi tarif listrik sebelumnya.
“Untuk bulan April 2025 ini menarik, setelah kemarin lonjakan inflasi disebabkan karena normalisasi tarif harga listrik ternyata kita masih inflasi lagi, artinya memang selain tarif listrik ada komoditas lain yang cukup kuat menggerakkan inflasi, dan ternyata itu ada pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau,” katanya.
Ia melanjutkan, komoditas pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi penyumbang inflasi bulan ke bulan adalah sayur bayam, sawi hijau, dan ikan selar.
“Komoditas pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi penyumbang inflasi terbesar untuk bulan ke bulan (MtM) adalah sayur bayam, sawi hijau, dan ikan selar,” sebutnya.
Penyebab beberapa komoditas itu menjadi penyumbang inflasi paling besar menurut Dewi adalah minimnya pasokan dari petani lokal, dan diketahui beberapa daerah mengalami gagal panen karena disebabkan banjir beberapa waktu lalu.
“Beberapa komoditas tadi itu seperti bayam, dan sawi hijau menjadi penyumbang inflasi terbesar disebabkan minim atau kurangnya pasokan dari petani lokal, kondisi banjir beberapa waktu lalu juga menyebabkan gagal panen di beberapa daerah penghasil sayur tersebut,” jelasnya.
Kepala BPS kota Pangkalpinang juga menerangkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kenaikan angka persentase inflasi tersebut berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berlaku.
Menurutnya pergerakan naik turun angka tersebut justru baik, karena menunjukkan adanya pergerakan ekonomi di kota Pangkalpinang yang cukup baik.
“Kita kondisinya selama ini inflasi yang rendah, atau bahkan deflasi. Dengan kondisi sekarang kita bisa inflasi itu malah sebetulnya berita baik, karena berarti menunjukkan adanya pergerakan ekonomi di kota Pangkalpinang yang cukup baik,” terangnya.
Dirinya mengapresiasi pihak pemerintah yang selalu melakukan pengawasan terhadap kondisi pasar sehingga lonjakan angka inflasi dapat terkendali.
Ia berharap setiap rilis berita resmi statistik BPS dapat bermanfaat untuk masyarakat dan juga pemerintah tentunya sebagai pengambil kebijakan.
“Selama ini menurut saya yang dilakukan pemerintah sudah bagus, karena menjaga stok, mengawasi kondisi pasar, sehingga lonjakan inflasi dapat terkendali. Upaya pemerintah yang dilakukan secara rutin untuk melakukan pengawasan kondisi di pasar menjadi antisipasi terkait lonjakan harga yang tidak sesuai, tentunya kita berharap setiap rilis berita resmi statistik BPS dapat bermanfaat untuk masyarakat dan juga pemerintah tentunya sebagai pengambil kebijakan,” pungkasnya.
Berdasarkan data statistik yang didapatkan dari Rilis Berita Resmi Statistik BPS Kota Pangkalpinang, penyumbang utama Inflasi April 2025 secara Month to Month (MtM) adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,84% dan komoditas penyumbang utama inflasi tersebut adalah Bayam, Sawi Hijau, dan Ikan Selar.
Penyumbang utama Inflasi April 2025 secara Year on Year (YoY) juga adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 1,16% dan komoditas penyumbang utama inflasi tersebut adalah Bayam, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan Kopi Bubuk.
Kota Pangkalpinang sendiri pada April 2025 terjadi Inflasi Month to Month (MtM) sebesar 0,85% dan Inflasi Year on Year (YoY) sebesar 1,67%. (nuggi3)





