Covid-19 Merebak, Pemerintah Diminta Kembali Gencarkan Prokes

oleh -277 Dilihat
Foto : istimewa.

KILASBABEL.COM – Masyarakat meminta agar pemerintah kembali mengkampanyekan protokol kesehatan (prokes) menyusul kembali merebaknya kasus Covid-19 diberapa negara tetangga. Opu dari Wajo, Sulawesi Selatan, meminta agar pemerintah mengkampanyekan lagi prokes meskipun kasus Covid-19 di Indonesia masih disebut aman.

“Kalau perlu adalagi kontrol lapangan dari pemerintah pusat dan daerah terhadap kepatuhan prokes. Masyarakat yang tidak menggenakan masker bisa ditegur, terutama yang ada dikeramaian,” katanya, Senin (2/6/2025).

Edy dari Solo, Jawa Tengah, khawatir kasus Covid-19 akan kembali seperti beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, dia meminta agar prokes kembali digalakan.

Selain itu, Edy juga meminta agar vaksin booster ketiga kembali diberikan. “Intinya jangan sampai kita lengah dan akan repot kalau kasus Covid-19 seperti dulu lagi,” katanya.

Soan dari Samarinda, Kalimantan Timur, juga mendesak agar vaksin booster ketiga diberikan lagi secara gratis kepada masyarakat. “Sekarang ini kita harus bayar Rp250 ribu di luar kelompok rentan,” katanya dalam kesempatan sama.

Soan tak bisa membayangkan dampak ekonominya jika kasus Covid-19 kembali merebak. Dampak ekonomi dari Covid-19, katanya, menyebabkan ekonomi belum pulih benar.

“Banyak UMKM yang biasanya bisa bertahan dengan situasi ekonomi buruk, justeru banyak bertumbangan. Sampai sekarangpun mereka belum bisa bangkit dan bagaimana jika dihantam kembali oleh Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19 seiring peningkatan kasus di beberapa negara Asia. Surat itu ditandatangani Plt Dirjen Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami, ditetapkan pada 23 Mei 2025 dan dipublikasikan di situs resmi Kemenkes pada tanggal 28 Mei 2025.

Saat ini, Covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura. Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1.

Sementara itu, di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Meski demikian transmisi penularannya disebut para pakar kesehatan masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah.

Sementara situasi Covid-19 di Indonesia disebut Kemenkes menunjukkan tren penurunan. Dimana kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59 persen) dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.