KILASBABEL.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus ‘Kerja Keras’ dalam mengawal pertumbuhan ekonomi paska kasus timah yang menyeruak beberapa waktu lalu.
Bahkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rommy S. Tamawiwy dalam sambutannya pada kegiatan Capacity Building bersama awak media, Selasa (1/7/2025) mengaku, dampak penegakan hukum terhadap kasus timah menimbulkan sisi lain dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Serumpun Sebalai.
“Kita tahu bahwa ekonomi Babel ini sangat luar biasa. Namun 2024, semua berubah. Ketika penegakan hukum dilakukan, ternyata berdampak besar bagi ekonomi daerah yang sebagaimana kita tahu sangat bergantung pada sektor timah. Teman-teman di penegakan hukum bilang, sekalipun langit runtuh, hukum harus ditegakkan. Namun hal itu jadi pembelajaran bagi kita, bahwa sektor timah ini berimplikasi pada sektor kehidupan lain masyarakat Babel. Kita bisa lihat bagaimana pertumbuhan ekonomi dari 4 sampai 5, turun ke 0 koma sekian,” ungkap Rommy.
Di tengah situasi tersebut lanjut Rommy, Bank Indonesia memainkan peran besar bersama unsur pemerintah daerah dan stakeholder dalam upaya terus menjaga ritme dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Termasuk bagaimana kami berkoordinasi secara intensif dengan rekan-rekan media. Sepanjang 2024, rekan- rekan media telah membangun narasi yang baik dalam menjaga optimisme ekonomi daerah. Kami apresiasi rekan-rekan media yang mendukung BI Babel. Tentu hal itu berdampak untuk pencapaian tahun 2025, dimana kita mendapatkan kabar baik bahwa pertumbuhan ekonomi kita mengalami lompatan yang luar biasa dari nol koma menjadi 4,6” urainya.
Rommy menegaskan, sinergitas dan kolaborasi antara BI Babel dengan media menjadi salah satu aspek kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi Babel di tahun 2025.
“Kita tahu bahwa tantangan ekonomi saat ini sangat bergantung pada kondisi global, kawasan dan regional. Pekerjaan rumah kita saat ini adalah bagaimana cara kita membahasakan dan menarasikan kondisi serta tantangan tersebut kepada masyarakat. Maka dari itu, melalui momen Capacity Building ini kami harapkan teman-teman media bisa semakin meluaskan perspektif dan cara pandang dalam menarasikan ekonomi daerah agar tidak timbul mis di masyarakat,” jelas Rommy.
Ia juga mengungkapkan, BI Babel terus berupaya memperkuat koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam mengawal pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami berharap rekan-rekan media bisa terus bersinergi dan membantu dalam upaya mulia kita bersama sehingga ekonomi Negeri Serumpun Sebalai bisa terus bertumbuh dari waktu ke waktu,” pungkasnya. (eno)