KILASBABEL.COM – Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni memastikan, kebakaran hutan di sejumlah wilayah Indonesia hingga Juli 2025 terkendali. Hal tersebut di katakan usai melakukan rapat monitoring di kantor Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
Rapat dilakukan bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar. Hadir melalui daring Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta gubernur provinsi yang wilayahnya terdapat Karhutla.
Raja Juli mengatakan, dari hasil monitoring yang dilakukan kebakaran hutan dapat dikatakan terkendali. Hal ini berkat kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Alhamdulilah sekali lagi bahwa kebakaran hutan per hari ini, terkendali dengan baik. Dab kita akan terus meningkatkan kordinasi terus terkait penanganan dan pencegahannya,” ujarnya.
Raja Juli mengingatkan, berdasarkan data dari BMKG dan BNPB, terjadi peringatan untuk sejumlah provinsi di 10 hari pertama Agustus. Hal ini lantaran curah hujan yang kecil hingga tingkat kekeringan lahan yang menimbulkan potensi kebakaran hutan yang tinggi.
“10 hari pertama di bulan Agustus hampir di semua provinsi adalah warning, peringatan, karena tadi kombinasinya, curah hujan kecil atau rendah. Potensi pembentukan awan rendah atau sulit dan tingkat kekeringan lahannya tingkat sehingga potensi kebakaran hutan tinggi,” kata Raja Juli.
Pihaknya juga mendapatkan laporan penanganan baik melalui darat bersama TNI, Polri, Manggala Agni dan BNPB. Hingga penanganan jalur udara dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dan heli water bombing.
“Selain itu, keberhasilan kita karena penegakan hukum yang efektif, ada efek jera yang ditimbulkan pada para cukong. Kemudian pemilik lahan, maupun masyarakat yang bermain api,” ucapnya.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto juga turut menjelaskan upaya-upaya yang saat ini terus dilakukan. Ia mengatakan, operasi penanganan kebakaran hutan 2025 di Riau dapat dilakukan secara terpadu.
“Satu minggu Bapak Menteri Kehutanan memimpin operasi penanganan kebakaran hutan di Riau, itu bisa padam sampai sekarang. Karena semuanya secara terpadu, baik darat, operasi OMC maupun udara,” ujar Suharyanto. (*)