Menteri PPPA Ungkap Tren Kasus Kekerasan Seksual Mengkhawatirkan

oleh -60 Dilihat
Pemeran tampil pada aksi teatrikal kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (10/12/2019). Data LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Aceh menyebutkan terhitung Januari-September 2019 tercatat 68 perempuan mengalami kekerasan dengan pelaku kekerasan adalah orang-orang terdekat korban. ANTARA FOTO/Rahmad/aww.

KILASBABEL.COM – Menteri PPPA, Arifah Fauzi mengungkapkan, Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia menunjukkan tren sangat mengkhawatirkan. Kasus kekerasan seksual tersebut, diakuinya sudah masuk fase darurat.

“Perlindungan harus diperkuat, penyebab kenapa semakin tinggi? karena faktor ekonomi, pola asuh, penyalahgunaan gadget mengakibatkan retaknya kedekatan emosional. Selain itu hal-hal berbasis religi semakin dilupakan dan rusaknya akhlakh karimah,” kata Arifah saat menerima kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (WSI) Valina Singka Subekti dan jajarannya, di kantor KemenPPPA, Jakarta, Kamis (7/8/2025).​

Arifah mengatakan, Presiden Prabowo Sunianto berpesan semua stakeholder harus kolaborasi mengatasi masalah ini. “Terimakasih, karena PP WSI mau  bergandengan tangan dengan kemen PPPA,” ucap Arifah.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) memastikan, menerima dan menindaklanjuti laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui SAPA 129. Layanan SAPA ini, dapat dihubungi melalui hotline 129 atau WhatsApp 08-111-129-129.

Sementara, Ketua Umum PP WSI, Valina Singka Subekti menjelaskan, sebagai ormas perempuan yang berlandaskan dinul Islam. “WSI memberi prioritas program sosial, dakwah, pendidikan, bertujuan memperkuat pemahaman keagamaan Islam untuk memperkuat bangunan ketahanan keluarga,” kata mantan anggota KPU Pusat periode 2004.

Yakni, kata Valina, melalui kegiatan Kursus Pranikah serta Biro Kosultasi Keluarga SAMAWA. Pimpinan Pusat WSI juga membentuk Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Mawaddah dan Warahmah yang telah diadopsi oleh beberapa Wilayah.

“Operasionalisasi Biro Konsultasi Keluarga SAMAWA, WSI bekerjasama dengan berbagai lembaga di tingkat Nasional. Maupun Lokal untuk bersama merespon permasalahan masyarakat,” ucap Valina. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.