KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Mengusung tematik #KalalaMareda yang berartiKreasi dalam Kebersamaan, gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 bertema “Sinergi dan Inovasi: Kunci Penguatan Peran UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan” kembali menjadi panggung bergengsi bagi para pelaku UMKM untuk menampilkan produk terbaiknya di kancah nasional.
Diselenggarakan pada 7–10 Agustus di Jakarta International Convention Center, acara ini diikuti oleh lebih dari 360 UMKM dari berbagai daerah, menampilkan ragam produk unggulan mulai dari wastra, ready to wear (RTW), aksesoris, home décor, camilan nusantara, kopi, teh, cokelat, hingga kuliner khas daerah.
Di tengah semarak pameran KKI, empat UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (KPwBI Prov. Kep. Babel) tampil memukau, membawa cerita, nilai, dan kebanggaan Bumi Serumpun Sebalai ke panggung nasional.
Keempat UMKM tersebut antara lain, Galeri Destiani, Ishadi Kain Cual, Seamilier by Sepiak, dan Billiton Spice.
Galeri Destiani tampil memikat dengan Tenun Cual Gedogan Motif Bunga Pelawan, berhasil terpilih dalam Hall of Inspiration (HoI) dan bersanding dengan 45 karya terbaik lainnya dari seluruh Indonesia. Dibuat secara manual menggunakan alat tenun tradisional, kain ini memadukan motif Lebah Pelawan—simbol kerja sama, disiplin dan kesederhanaan—dengan motif Bunga Pelawan yang melambangkan keluhuran budi, kepatuhan pada hukum dan keanggunan.
Tak hanya menghadirkan karya indah, Galeri Destiani juga menghidupkan kembali kain cual kuno khas Babel menggunakan serat alami, sekaligus memberdayakan pengrajin lokal. Reputasinya dibangun melalui deretan prestasi, mulai dari partisipasi sebagai perwakilan Indonesia dalam Festival Indonesia Moscow 2019, pemenang Sidha Karya 2022, meraih Juara 3 Wanita Pengusaha Berprestasi di Malaysia, menjadi 5 besar Wanita Pengusaha Berprestasi Nasional 2023, hingga tercatat dalam Buku Kain Nusantara 2024 Bank Indonesia.
Selain itu, Ishadi Kain Cual menampilkan kain tradisional khas Bangka Belitung yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2015. Ciri khasnya terletak pada motif flora dan fauna bergaya abstrak yang diadaptasi dari kain cual kuno berusia sekitar 200 tahun, tersimpan di Museum Kain Cual Ishadi di Pangkalpinang.
Pemilik Ishadi Kain Cual juga menjabat sebagai Ketua DPD PERSIKINDO Babel dan aktif dalam jejaring nasional maupun internasional, termasuk menjadi anggota IKRA (Indonesia Kreatif) sejak 2020 serta mewakili KPwBI Provinsi Kepulauan Babel pada IMF 2018 di Bali, di mana Ishadi Kain Cual meraih predikat penjual terbaik ketiga dari hasil penilaian ketat oleh kurator internasional.
Ragam produknya meliputi kain cual tenun gedogan, kain cual tenun ATBM, kain cual batik tulis, cap, dan print, produk ready-to-wear untuk pria dan wanita, serta souvenir berbahan kain cual.
Tak kalah memikat, Seamilier by Sepiak membawa sentuhan keindahan Pulau Belitung dan kekayaan sejarah maritim dunia dalam koleksi perdananya di KKI 2025. Terinspirasi dari kisah nyata “The Belitung Shipwreck” abad ke-9 Masehi, koleksi resort wear ini memadukan estetika pesisir Belitung dengan detail desain yang merepresentasikan konstruksi lambung kapal legendaris tersebut.
Menurut Bella, Founder Seamilier, identitas fesyen yang diusung diharapkan mampu bersaing di pasar global.
Kepala KPwBI Prov. Kep. Babel, Rommy S. Tamwiwy, menyebut Seamilier sebagai contoh nyata pengolahan kearifan lokal menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi.
Kebanggaan Bangka Belitung juga hadir melalui Billiton Spice, yang sukses menorehkan prestasi dalam business matching ekspor pada 9 Juli 2025. Pertemuan dengan mitra potensial menghasilkan penandatanganan MoU Business Matching Ekspor dengan buyer asal Malaysia.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi gerbang bagi produk rempah Babel untuk menembus pasar internasional, memperkuat jejaring perdagangan, dan meningkatkan daya saing di kancah global.
Rommy menambahkan bahwa tidak hanya berpartisipasi secara fisik, UMKM Bangka Belitung juga memanfaatkan platform digital untuk memperluas transaksinya melalui situs resmi KKI (https://www.karyakreatifindonesia.co.id/). Sebanyak 31 UMKM binaan/mitra KPwBI Prov. Kep. Babel memamerkan produk mereka secara daring, menjangkau pembeli dari berbagai daerah tanpa batas ruang dan waktu.
Partisipasi UMKM Bangka Belitung dalam KKI 2025 menjadi bukti bahwa produk lokal memiliki kualitas, nilai budaya, dan daya saing yang mampu bersaing dengan produk global. Melalui semangat #KalalaMareda, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM agar tumbuh, berinovasi, dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah.(eno/SP)