Pasca Debat KPU Pangkalpinang, Prof Udin-Cece Dessy Berpeluang Menang di Pilkada Ulang Pangkalpinang

oleh -395 Dilihat
Direktur Walikopi Networking, Areng Permana S.H.(Foto/Deno Oktavian)

Survei Versi Sosmed Walikopi Networking: Prof Udin-Cece Dessy Unggul 34,20 Persen

KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Pertarungan Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025 kian memanas. Bahkan masing-masing pasangan calon (paslon) kini saling mengklaim memiliki tingkat elektabilitas tinggi di masyarakat.

Bahkan sebelumnya, Elekta Research Center Universitas Pertiba (Uniper) dalam rilis hasil survei terbarunya pada Rabu (6/8/2025) lalu menyebut bahwa pasangan Molen-Zeki dan Udin-Dessy tercatat memiliki tingkat elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan pasangan lainnya, yaitu Basit-Dede dan Eka-Radmida.

Skor elektabilitas keduanya berada di atas rata-rata (6,04 pada skala 1–10), dengan Molen-Zeki unggul tipis, yakni sekitar 3,2 persen di atas Udin-Dessy.

Terbaru, Sosmed Walikopi Networking juga merilis hasil surveinya. Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Prof. Saparudin–Dessy Ayutrisna (Udin–Dessy) berhasil merangsek ke puncak elektabilitas dengan 34 persen suara.

Paslon nomor urut tiga itu mengungguli pasangan petahana Molen–Zeki yang kini di angka 30 persen, diikuti Basit–Dede 24 persen, dan pasangan independen Eka-Radmida di posisi buncit dengan 11,4 persen.

Direktur Walikopi Networking, Areng Permana S.H., menyebut momentum kemenangan saat ini berada di pihak Udin–Dessy, terutama setelah debat KPU yang dinilai publik memberikan efek positif bagi pasangan nomor urut 3 tersebut.

“Pasca debat, terlihat penurunan signifikan di Molen–Zeki dan kenaikan elektabilitas di Udin–Dessy. Ini didominasi oleh pemilih usia produktif, yakni 25–34 tahun sebesar 30 persen dan 35–44 tahun sebesar 35 persen,” ujar Areng, Selasa (12/8/2025).

Areng menyebut, survei ini melibatkan 1.135 responden. Menurutnya, hasil survei ini cukup kredibel karena dilakukan lewat media sosial dengan sistem satu akun satu suara, tanpa mobilisasi kelompok tertentu.

Meski unggul, katanya, selisih Udin–Dessy dengan Molen-Zeki hanya 4 persen. Karena itu, Areng mengingatkan tim Udin–Dessy untuk tidak terlena.

“Dengan posisi ini, strateginya jelas, tetap turun ke lapangan, meraih simpati dan jauhi politik negatif. Masyarakat sudah tahu dampak buruknya black campaign,” tegas Areng.

Jika tren ini bertahan, Areng memprediksi Udin–Dessy bisa menang dengan selisih hingga 10 persen di akhir Agustus mendatang.

“Kuncinya mempertahankan momentum dan menawarkan program kerja yang realistis,” tambahnya.

Areng juga berharap siapapun yang menang dapat menghadirkan nuansa baru dalam pembangunan Pangkalpinang yang lebih inklusif dan menerapkan meritokrasi di tubuh ASN.

“Kepemimpinan harus berbasis kinerja, bukan suka atau tidak suka,” tandas Areng.(eno)

No More Posts Available.

No more pages to load.