KILASBABEL.COM – Festival Payung Lilin 2025 mulai berlangsung di Kelurahan Kampong Damai pada 27–31 Agustus. Kegiatan ini menjadi momentum awal dalam memperkuat posisi payung lilin sebagai warisan budaya Belitung.
Lurah Kampong Damai, Budi, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari inovasi kelurahan yang berhasil meraih peringkat pertama tingkat provinsi pada 2024.
“Kami mendorong pemerintah daerah bersama DPRD menindaklanjuti dengan regulasi berupa perda atau perbup,” ungkapnya, Rabu (27/8/2025).
Perhelatan tahun ini menghadirkan 58 UMKM, didukung sponsor serta partisipasi warga. Panggung utama dibuat menyerupai kapal sebagai perlambang semangat memperkenalkan payung lilin lebih luas lagi.
Selain pertunjukan seni dan budaya, festival ini diharapkan memberi nilai tambah ekonomi lewat keterlibatan UMKM dan promosi destinasi wisata. Kelurahan pun bekerja sama dengan hotel serta pelaku pariwisata untuk menarik kunjungan turis mancanegara.
Budi menekankan, payung lilin tidak sekadar hiasan, melainkan sarat makna sebagai simbol pelindung dan pengayom. Karena itu, pihaknya mengusulkan agar ornamen ini dipasang di ruang publik sebagai bentuk pelestarian budaya.
“Keterlibatan UMKM memberikan manfaat ekonomi sekaligus memperkuat promosi kebudayaan Belitung. Dukungan masyarakat dan Lembaga Adat Melayu Belitung menambah keyakinan kami bahwa payung lilin bisa benar-benar menjadi jati diri daerah,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Belitung, Syamsir, memberikan apresiasi atas inisiatif masyarakat Kampong Damai dalam menyelenggarakan Festival Payung Lilin.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mengangkat tradisi khas daerah, tetapi juga berhasil menarik minat wisatawan mancanegara.
“Turis asal Prancis terlihat sangat menikmati keunikan budaya kita, terutama kuliner tradisional Belitung,” ucapnya.
Syamsir menambahkan, payung lilin akan terus dikembangkan sebagai identitas budaya daerah. Pemerintah daerah bahkan menyiapkan rencana pembangunan instalasi permanen payung lilin berukuran besar di beberapa titik kota.
“Ke depan, ini akan menjadi kebanggaan Belitung sekaligus warisan budaya yang patut dijaga,” tuturnya. (*)





