KILASBABEL.COM – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menargetkan pada 2025 ini penyalurannya kredit usaha rakyat (KUR) di Bangka Belitung mencapai Rp1,71 Triliun ke 20.941 debitur.
Kepala Kanwil DJPb Babel, Syukriah HG, terus mendorong optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Bangka Belitung.
Saat ini realisasi penyaluran KUR di Bangka Belitung baru terserap 40,60 persen atau Rp694,46 miliar. Adapun jumlah debitur yang telah menerima KUR sebanyak 10.404 orang atau sekitar 73,10 persen dari target.
“Pertama kita tau untuk KUR masih ada ruang untuk penyalurannya, dengan nominal angka Rp1,7 Triliun kita berharap ini bisa optimal disalurkan dan yang sudah tersalur bisa terjaga agar tidak NPL (keterlambatan bayar). Artinya ketika tidak NPL berarti rencana usaha UMKM kita berjalan,” kata Syukriah, Selasa (2/9/2025).
Syukriah menekankan program KUR merupakan upaya pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan bagi usaha produktif, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
“Dalam rangka optimalisasi penyaluran KUR, hari ini kita mengelar forum koordinasi Penyaluran KUR di mana disini berbagai stakholder terlibat termasuk kepala desa. Dengan hadir langsung juga kepada desa ini bisa memberikan informasi yang belum tersampai ke masyarakat terkait KUR, karena kekuatan di Desa itu benar nyata kalau benar-benar terwujud maka kemandirian desa bukan suatu hal yang mustahil bisa terwujud, “ ujarnya.
Kanwil DJPb bersama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) turut berperan aktif dalam mendorong penyaluran KUR melalui sinergi lintas sektor, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi secara berkala.
Hingga saat ini, penyaluran KUR di Bangka Belitung masih didominasi oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan. Oleh karena itu, perlu adanya diversifikasi dan penguatan penyaluran pada sektor lain seperti perikanan dan industri pengolahan.
“Memang penyaluran KUR belum merata di seluruh kabupaten. Ini tantangan bagi kami untuk mengawal KUR bisa tersebar merata dan yang terpenting bagaimana kita mengupayakan agar tepat sasaran. Tidak hanya mengejar angka, tapi bagaimana mengupayakan agar dana yang disalurkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya. (*)





