KILASBABEL.COM – Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung (Banel) menggelar lokakarya guna menjaring bahasa lokal untuk diusulkan masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
“Lokakarya kosakata bahasa daerah Melayu Bangka yang kita laksanakan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat ini sebagai langkah kita dalam upaya perlindungan, pembinaan, dan pengembangan bahasa dan sastra daerah,” kata Kepala Kantor Bahasa Babel Muhammad Irsan di Mentok, Senin.
Ia menjelaskan Badan Bahasa memiliki empat program prioritas utama, yaitu peningkatan kecakapan literasi bahasa dan kesastraan, pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia, perlindungan bahasa dan sastra daerah, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia.
“Ada program prioritas utama dari Badan Bahasa Kemendikdasmen terhadap pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra,” katanya.
Untuk itu, kata dia, Kantor Bahasa Provinsi Babel, UPT Badan Pengembangan dan Perlindungan Bahasa, terus menggiatkan pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengembangan, dan perlindungan, bahasa sastra daerah di Provinsi Babel.
Kegiatan di Kabupaten Bangka Barat kali ini, lanjutnya, merupakan rangkaian kegiatan yang bertajuk kamus pengembangan kosakata.
“Di dalam pengembangan kamus kosakata ini kami target dua keluaran. Pertama, mengusulkan lebih kurang 250 kata setiap tahun untuk dapat diusulkan masuk ke dalam KBBI,” katanya.
Untuk mengembangkan KBBI beberapa tahun belakangan ini, kata dia, Badan Bahasa mulai melakukan kegiatan pengembangan KBBI melalui kosakata bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia, termasuk di Bangka Belitung.
“Kantor Bahasa Babel memiliki tugas mengumpulkan lebih kurang 250 kata setiap tahun, kami melaksanakan kegiatan tahun ini di Bangka Selatan dengan mendapatkan 164 kata, dan pada lokakarya di Bangka Barat berhasil menjaring sekitar 150 kata,” katanya.
Ia menjelaskan tujuan pengembangan KBBI dengan strategi yang dilakukan Badan Bahasa ditindaklanjuti oleh 30 satuan kerja di seluruh Indonesia dan tahun lalu jumlah kosakata daerah pada KBBI sudah mencapai 200.000 kata.
“Tim perkamusan Kantor Bahasa Babel tahun ini fokus melakukan inventarisasi kosakata yang ada di Pulau Bangka, dengan titik pengamatan di Bangka Selatan dan Bangka Barat,” katanya.
Kegiatan inventarisasi dalam bentuk lokakarya kali ini merupakan tahapan kedua, setelah sebelumnya tim melakukan inventarisasi data, dari hasil kegiatan ini akan diusulkan agar sejumlah kosakata daerah bisa masuk ke dalam KBBI.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno mengatakan Tim Bidang Kebudayaan selama ini telah melakukan inventarisasi bahasa lokal di beberapa kelompok warga atau suku, antara lain Suku Jerieng, Empeng, Ketapik, dan Kediale.
“Sebagai tahap awal kami bersama beberapa tokoh masyarakat, pemuka adat, dan pemerhati budaya lokal, bersama tim Kantor Bahasa Babel mengumpulkan data kosakata Suku Jerieng, ini yang akan kita usulkan masuk dalam KBBI,” katanya.