Sinergi Bank Indonesia dan PKK Cikar Mendorong Good Agricultural Practices Melalui Launching Program Digital Farming di Bangka Belitung

oleh -33 Dilihat
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepala Perwakilan BI Babel saat melakukan penanaman bibit cabai secara simbolis pada lahan yang dijadikan pilot project Program Digital Farming di Bangka Belitung, Selasa (21/10/2025).(Foto/Ist)

KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Sebagai upaya untuk turut menjaga stabilitas inflasi khususnya pada volatile food, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) mendukung tercapainya Good Agricultural Practices melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis dan Launching Program Digital Farming Bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (21/10/2025) dan dihadiri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Dr. (HC) Hidayat Arsani, S.E., Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ni Komang Widari, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ferry Afriyanto, serta Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erwin Krisnawinata.

Peserta yang hadir dalam acara di Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung adalah anggota PKK dan KWT Kepulauan Bangka Belitung, dan dihadiri pula oleh Ketua PKK Kota Pangkalpinang, Susanti Saparudin, Ketua PKK Kabupaten Bangka Tengah, serta Pj Ketua PKK Kabupaten Bangka, Yanti Jantani Ali.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata tindaklanjut sinergi yang telah terjalin sebelumnya antara BI Babel dengan TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Program Cikar, yang bertujuan mengelola lahan pekarangan secara produktif untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan pangan di lingkungan keluarga.

Dalam launching programnya, BI Babel turut menggandeng Habibi Garden, salah satu startup yang bergerak di bidang IOT (Internet of Things) pendukung sektor pertanian.

Kegiatan bimbingan teknik sekaligus launching program ini menjadi awal baik menuju semakin modern dan terintegrasinya pertanian di Kepulauan Bangka Belitung, sehingga dapat meningkatkan kekuatan ekonomi provinsi.

Dihadiri perwakilan anggota PKK dan KWT di Kepulauan Bangka Belitung, kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Perwakilan BI Babel Rommy S. Tamawiwy. Dalam sambutannya, Rommy menekankan betapa pentingnya ketahanan pangan dalam menjaga stabilitas inflasi daerah, serta betapa penting dan strategisnya sektor pertanian sebagai salah satu potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Bangka Belitung, yang harus dimulai dari skala yang kecil yakni pemberdayaan lahan pekarangan secara produktif.

Selanjutnya dalam sambutannya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas sinergi dari BI Babel dalam mendukung ketahanan pangan, dan berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program kerja yang berfokus pada ketahanan pangan daerah.

Dalam kesempatan ini juga, BI Babel menerima penghargaan apresiasi atas sinergi dan kontribusi aktif dalam menjaga ketahanan pangan daerah, yang diserahkan oleh ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan disaksikan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Acara launching diawali dengan penanaman bibit cabai simbolis oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepala Perwakilan BI Babel pada lahan yang dijadikan pilot project, yang dilanjutkan dengan penyerahan gadget dari BI Babel untuk pengoperasian aplikasi, dan sistem pengontrol penyiraman di lahan kepada Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ni Komang Widari dan berhasil dipraktekkan pengoperasiannya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembekalan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta pelatihan dari Habibi Garden mengenai pengoperasian serta kiat bertani dengan mekanisme digital farming.

Selain lahan sawi dan cabai sebagai pilot project, terdapat pula vertical tower planting dengan penyiraman otomatis dan tersirkulasi.

Penggunaan vertical tower planting tersebut ditujukan untuk mengurangi penggunaan air yang berlebih atau terbuang begitu saja setelah dilakukan penyiraman.

Lebih lanjut, pada lahan percontohan sawi, digunakan penyiraman dengan metode sprinkle system, sedangkan pada lahan percontohan cabai digunakan metode drip irrigation system (sistem irigasi drip) yang keduanya dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan aplikasi, serta dipantau melalui CCTV sepanjang hari.

Tidak hanya digunakan untuk otomasi pengairan dan pengendalian jarak jauh, digital farming yang dikenalkan kepada anggota PKK dan KWT juga dapat digunakan untuk memantau kondisi lahan. Misalnya, melalui pemantauan unsur makro (kadar N, P, K di tanah) serta suhu, kelembaban, hingga pH tanah yang seluruhnya dapat dilihat secara remote melalui aplikasi yang digunakan.

Melalui kegiatan ini, BI Babel mendorong terjadinya adopsi digital farming di Kepulauan Bangka Belitung, mengingat alat-alat yang digunakan relatif sederhana dan dapat disesuaikan dengan kondisi di masing-masing lahan pertanian nantinya. Terlebih lagi jika dapat dimanfaatkan secara produktif dan tepat guna, BI Babel berharap ke depannya, hasil pertanian yang diperoleh bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga/kelompok, namun juga dapat menciptakan nilai ekonomis yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.(eno/SP)

No More Posts Available.

No more pages to load.